NEW YORK Angkatan Darat Amerika Serikat menerapkan aturan baru terkait penggunaan atribut keagamaan. Bagi tentara perempuan yang beragama Islam (muslimah) diizinkan menggunaakan hijab. Aturan ini berlaku mulai 10 Januari 2017.

Prajurit Sikh juga dibolehkan memelihara kumis dan jenggot, demikian dikutip dari armytimes.com.

Sebelum mengenakan atribut khusus itu, para prajurit diminta untuk mengajukan permohonan kepada atasannya. Setelah permohonan itu mendapat izin dari atasannya, para prajurit dapat menggunakan simbol-simbol keagamaan tersebut.

Sejak 2009, Angkatan Darat AS menerima banyak permintaan agar dapat mengakomodasi penerapan ajaran agama di lingkungan prajuritnya. Banyak pengalaman yang menunjukkan keberhasilan seorang prajurit mengenakan hijab atau turban dalam menempuh karir di dunia militer.

"Berdasarkan contoh sukses tentara memberikan pengabdian dengan akomodasi ini," ujar Sekretaris Angkatan Darat AS Eric Fanning.

''Militer telah melakukan pengkajian kebijakan untuk memberikan kesempatan kepada setiap prajurit berkualitas agar bisa mengabdi tanpa harus menghiraukan latar belakang keyakinannya," kata juru bicara Angkatan Darat AS Letnan Kolonel Randy Taylor.

"Kami percaya kami berusaha melestarikan Amandemen Pertama tentang hak kebebasan menjalankan ajaran agama dalam latihan bagi mereka yang ingin mengabdi pada Angkatan Darat AS," ucap Taylor.

Tetapi, para prajurit tetap diwajibkan menggunakan helm dan alat pelindung lainnya saat menjalani latihan.

Meski demikian, para prajurit tetap harus meminta persetujuan atasan jika ingin mengenakan simbol agama. Jika atasannya menolak, maka para prajurit dapat mengajukan permohonan disertai alasan yang tulus kepada G-1, yang akan mengirimkan permohonan itu kepada Sekretaris Angkatan Darat untuk putusan final.

Hijab harus digunakan di bawah topi patroli atau baret. Hijab juga harus menggunakan bahan ringan, tidak mencolok, dan serasi dengan seragam. Warnanya bisa hitam, coklat, hijau, coklat (tan), atau biru tua (navy).

"Bahannya harus bebas dari desain dan motif, kecuali jika prajurit mengenakan seragam tempur mungkin bisa mengenakan hijab dengan corak kamuflase sesuai seragam," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Hijab juga harus dikenakan menutupi garis tepi rambut dan dagu, sehingga tidak menutupi wajah. Kemudian setiap ujungnya harus terselip di dalam seragam. ***