TAPAKTUAN - Banjir akibat meluapnya Sungai Kluet setelah hujan lebat mengguyur Aceh Selatan beberapa hari lalu membuat sebagian petani di beberapa kecamatan mengalami gagal panen.


Kepada GoAceh Camat Kluet Tengah, Muchtar Yatim, Kamis (5/1/2017) mengatakan, curah hujan yang tinggi sejak beberapa hari lalu membuat arus sungai meluap dan masuk ke pemukiman.

“Seperti di Gampong Si Urai-Urai dan Kuto Indarung sejak siang hari genangan air terus meninggi dan arusnya sangat tajam. Sehingga banyak tanaman jagung petani yang ikut terbawa arus,” katanya.

Baca

Tiga Gampong di Sultan Daulat Banjir

Banjir di Lhoksukon, Sebagian Desa Masih Terendam

Masyarakat sempat mau mengungsi, katanya, akan tetapi dibatalkan karena banjir surut dengan cepat. “Saya sejak siang memantau langsung di lokasi bersama-sama dengan warga,” ujarnya.

Kecamatan Kluet Tengah dengan ibu kota Menggamat ini sering dilanda banjir dengan arus yang sangat tajam. Namun karena wilayah ini berada di dataran tinggi Kluet, banjir juga cepat surut kembali.

"Di bantaran sungai sepanjang 2 kilometer yang melewati Gampong Si Urai-Urai dan Kuto Indarung harusnya segera dibangun tanggul untuk mencegah banjir. Hal ini sudah kami sampaikan ke bupati, namun karena terbatasnya anggaran belum terealisasi. Sehingga kami sangat mengharapkan bantuan dari pusat untuk membangun tanggul tersebut,” harapnya.