LAHORE - Minuman oplosan beracun untuk merayakan Natal menewaskan 23 orang di kalangan kelompok kecil Kristen Pakistan, kata kepolisian pada Selasa (27/12). Selain memakan korban nyawa, minuman oplosan rumahan itu juga membuat puluhan orang lain dilarikan ke rumah sakit.

Sedikitnya 45 orang dirawat karena keracunan akibat meminum minuman keras oplosan di kota Toba Tek Singh, Provinsi Punjab, sekitar 315 kilometer selatan Islamabad.

"Pembuat dan pemasok minuman keras itu juga termasuk di antara yang tewas. Pembuat minuman mengoplosnya di rumah dan menjualnya dalam kantong plastik dengan harga 500 rupee (sekitar Rp 65 ribu) setiap plastik," kata pejabat tinggi kepolisian Bilal Kamyana kepada Reuters.

Kematian akibat minuman keras oplosan sering terjadi secara musiman, terutama di sekitar hari perayaan agama. Di Pakistan dimana penduduknya mayoritas Muslim dan menganggap alkohol haram diminum.

Pada Maret, sedikitnya 40 orang, sebagian besar beragama Hindu, tewas setelah menenggak minuman oplosan pada perayaan Holi.

Di Pakistan, penduduk Muslim tidak diperbolehkan membeli ataupun mengonsumsi alkohol. Sementara kelompok minoritas harus memperoleh izin untuk membeli minuman keras dalam jumlah yang terbatas.

Persentase jumlah warga Kristen di negara tersebut berada pada sekitar 1,6 persen dari 190 juta penduduk. Mereka sebagian besar tinggal di Punjab.(rol)