MATARAM - Bencana banjir bandang yang melanda sebagian besar wilayah Kota Bima dan sebagian Kabupaten Bima pekan lalu telah memporak-porandakan hampir sebagian besar wilayah Kota Bima. Bahkan, amukan banjir bandang juga menjebol gudang penyimpanan beras milik Perum Bulog Sub Divis Regional (Divre) Bima di Jatiwangi, Kecamatan Asakota.

Sekitar 1.500 ton lebih dari jumlah total beras yang tersimpan di gudang Jatiwangi sebanyak 2.200 ton di tiga gudang Kota Bima itu rusak akibat terendam air banjir.

Bahkan sebagian bangunan gedung penyimpanan beras roboh, karena terjangan air banjir bandang.

“Sekitar 60 persen dari total 2.200 ton beras yang tersimpan di gudang Jatiwangi Bima diperkirakan rusak, karena terendam air banjir dan lumpur,” kata Humas Perum Bulog Divre Provinsi NTB, Syawaludin Susanto seperti diberitakan Radar Lombok, Selasa (27/12).

Saat terjadi banjir pertama, ketinggian air yang merendam tumpukan beras di dalam gudang mencapai dua meter.

Namun pada saat banjir susulan, ketinggian air mencapai tiga meter, sehingga tumpukan beras yang terendam air semakin banyak bahkan menjebol gedung penyimpanan beras Bulog.

Anto menyebut, sekitar 1.500 ton atau 60 persen dari total jumlah beras yang tersimpan di tiga gudang Bulog Sub Divre Bima dalam keadaan rusak.

“Kami sudah melaporkan kejadian bencana banjir ini termasuk kerusakan yang ditimbulkannya. Untuk selanjutnya kami menunggu arahan dari pusat,” terangnya.

Lebih lanjut Anto mengatakan, untuk beras milik Bulog Sub Divre Bima yang masih dalam kondisi baik, akan dipindahkan menuju gudang penyimpanan milik Bulog yang ada di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam dari gudang penyimpanan beras milik Bulog di Jatiwangi Kota Bima.

“Hari Ahad pemindahan beras yang masih bagus sekitar 40 persen dari total 2.200 ton yang tersimpan di gudang Jatiwangi sudah mulai diangkut ke gudang Bolo Kabupaten Bima,” papar Anto.(pjs)