MEDAN - Dinas Perhubungan Medan mengklaim telah melakukan serangkaian uji kelayakan kendaraan angkutan umum yang ada di Medan.

Momen mudik Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, Kepala Dinas Perhubungan Medan Renward Parapat mengaku, pada 21 Desember lalu telah melakukan pemeriksaan unit bus di pool.

"Pada 21 Desember sudah dilakukan pemeriksaan di pool. Ada 50 unit sampel, tidak ada yang tak layak jalan (kendaraan umum). Pemeriksaan bersama pihak kementerian," ujarnya seraya mengatakan untuk memastikan keamanan penumpang, setiap pengusaha harus membuat surat layak jalan.

Pantauan di Terminal Terpadu Amplas, terjadi peningkatan arus mudik Natal dan Tahun Baru. Richard Medy Simatupang, penanggung jawab terminal juga mengakui intensitas mudik tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu.

Richard mengatakan, pada puncak mudik kemarin, 23-24 Desember aktivitas bus mencapai 140 unit per hari. Menurutnya, sebelum momen mudik berlangsung Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut pun telah melakukan pemeriksaan urine kepada para sopir.

Anggota Komisi A DPRD Medan Asmui Lubis mengharapkan Dinas Perhubungan tak hanya melakukan pemeriksaan rutin kendaraan umum pada momen-momen tertentu.

Apalagi menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, kerap kali para sopir memaksakan jumlah penumpang melebihi kuota bus.

"Banyak sopir terlalu memaksa jumlah penumpang. Padahal ini yang sering mengakibatkan kecelakaan," katanya, Minggu (25/12).

Asmui juga meminta kepolisian terus siaga menjaga arus lalu lintas, termasuk keamanan di Natal dan Tahun Baru yang ia lihat sering terjadi tindak kriminal.

"Kita ketahui banyak sekali hal-hal yang tak diinginkan saat kesibukan dan kepadatan arus mudik. Jadi mohon pelayanan dari pak polisi," ujarnya.

Di tempat terpisah, puncak arus mudik juga terlihat di Stasiun Besar Kereta Api Medan. PT KAI Divre I Sumut bahkan menambah sembilan gerbong kelas enonomi dan bisnis, mengantisipasi menumpuknya penumpang di stasiun-stasiun.

"Ini hari sudah 53 persen tiket habis terjual untuk Siantar Ekspress (tujuan Pematangsiantar). Kemungkinan bisa habis sebelum 30 Desember, " kata Humas PT KAI Divre I Sumut, Joni Martinus saat dikonfirmasi, Minggu (25/12).

Selain itu ia mengungkapkan harga tiket akan berfluktuasi tergatung jadwal pemesanan. Adapun harga yang akan mengalami kenaikan terjadi pada kelas ekselutif dan bisnis.

Menurutnya untuk tiket kelas eksekutif bisa mencapai Rp 150 ribu dan kelas bisnis mencapai Rp 130 ribu. "Bisa saja berangkat di tanggal sama berbeda harga, tergantung pemesanan," ujarnya.

Seorang penumpang, Aiwin yang hendak berangkat ke Pematangsiantar mengungkapkan telah memesan tiket dua hari sebelumnya. Hal itu ia lakukan untuk mengantisipasi