MEDAN - Memberikan gambaran kejayaan alam Sumatera, Yayasan Museum Perkebunan Indonesia meresmikan Museum Perkebunan Indonesia (Musperin) di gedung milik Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Jalan Brigjen Katamso Nomor 53 Medan, Sabtu (10/12/2016).

Musperin merupakan museum perkebunan pertama di Indonesia.

Acara dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dengan mengangkat tema Connecting the Past to the Feature.

Turut hadir dalam acara ini yakni Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, Rahmat Shah, Perwakilan Duta Besar Belanda, dan ratusan undangan.

Peresmian dimulai dengan menyayikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan Mars Perkebunan Indonesia.

Dalam kata sambutannya Tengku Erry Nuradi menyebutkan, bahwa perkebunan Sumut memiliki total lahan seluas 2.1 juta hektar.

"Perkebunan kita sangat luas, cocok kalau didirikan di Sumut. Ini sudah lama kita tunggu," sebutnya di hadapan ratusan tamu.

Ia berharap museum ini dapat menyusul keberhasilan Museum Daerah Sumut yang pada 2015 lalu berhasil menjadi museum daerah terbaik.

"Kita sudah punya 21 museum, museum perkebunan sudah lama ditunggu. Mudah-mudahan dapat menjadi museum terbaik seperti Museum Daerah Sumut," ujar Erry di Kawasan Museum Perkebunan Indonesia Jalan Brigjen Katamso Medan, Sabtu (10/12/2016).

Bukan tanpa alasan, ia menargetkan Musperin menjadi museum terbaik dikarenakan mantan Kepala Museum Daerah Sumut, Sri Hartini menjadi pengelolah Musperin.

"Museum daerah menjadi terbaik karena jasa Ibu Sri Hartini. Dan saat ini beliau di Musperin. Sangat beruntung bisa mendapatkan beliau," sambungnya.

Usai memberikan kata sambutan Tengku Erry langsung menandatangani prasasti Museum Perkebunan Indonesia.

Sri Hartini secara resmi melepaskan jabatannya sebagai Kepala Museum Daerah Sumut sejak 1 November 2016. Ia memasuki masa pensiun setelah 17 tahun menjadi kepala Museum Daerah Sumut.