PADANG LAWAS - Sebagai tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), seluruh calon kepala desa (Cakades) se-kabupaten Palas mengambil tanda gambar yang akan dipergunakan pada Hari H pencoblosan Pilkades serentak (17/12/2016) mendatang. Pantauan GoSumut Kamis (8/11/2016) pengambilan tanda gambar itu berlangsung diseluruh kecamatan se-Kabupaten Palas yang menyelenggarakan Pilkades Serentak.  Misalnya di Kecamatan Sosa, pengambilan tanda gambar berlangsung di aula Kantor Camat Sosa.

Hadir sebanyak 51 cakades dari 21 desa yang akan melaksanakan Pilkades. Sebelumnya, ada 53 orang yang mendaftar, tapi gugur dalam tahap verifikasi di kabupaten, yaitui satu calon dari Desa Pasir Jae dan satu lagi dari Desa Parapat. 

Sebelum pengambilan tanda gambar, prosesnya terlebih dahulu ada penyampaian pesan oleh Camat Sosa H Asnan Lubis, Kapolsek Sosa yang diwakili Kanit Reskrim Ipda Muallim Harahap dan Pelda Syahril dari Koramil 09 Sosa. 

Saat pengambilan tanda gambar, masing-masing calon dipersilakan mencabut undian pengambilan tanda gambar. Di antara gambar yang dipilih, yakni gambar padi, nenas, jagung, kelapa sawit, dan pisang. 

Hanya, karena tidak ada satu pun desa yang calonnya mencapai lima orang, terlebih dahulu dipersilakan memilih di antara gambar yang ada sesuai jumlah calon di desa itu.

Untuk Kecamatan Sosa sendiri, desa yang akan melaksanakan Pilkades, yakni Desa Batu Gajah, Harang Julu, Handio, Mandian, Parapat, Pasir Jae, Roburan, Ampolu, Aer Bale, Rao-Rao Dolok, Janji Raja, Ujung Batu, Tanjung Botung S Jae, Gunung Baringin, Hutaraja Lama, Aek Tinga, Mondang, Plasma Mondang, Sisoama, Siborna Bunut, dan Desa Tanjung.

Camat Sosa dalam sambutannya menyampaikan "Hita na sadarion, hita accogot, hita muse do nahaduan (kita yang sekarang ini ada, besok juga kita, lusa juga tetap kita). Mohon kita jaga kekondusifan di desa masing-masing.

“Karena itu, dikatakan, kepentingan bersama untuk menjaga situasi tetap kondusif harus tetap diutamakan. Dengan begitu, tidak ada konflik atau ketegangan di tengah masyarakat,”ungkapnya. 

Khusus kepala panitia Pilkades yang juga hadir, netralitas ditekankan harus dijunjung tinggi. Tidak boleh panitia berpihak kepada calon tertentu. Sebab, dengan keberpihakan panitia, akan bisa menimbulkan konflik di desa. 

Hal senada juga disampaikan Kanit Reskrim Polsek Sosa, Ipda Muallim Harahap. Dia sempat mengingatkan, jiwa legowo atau menerima apa hasil yang didapatkan harus dijunjung tinggi masing-masing calon kepala desa. "Apa pun hasilnya, mari kita sama-sama lapang dada. Mungkin itu yang terbaik," ajaknya. 

Diingatkan juga, masing-masing calon harus mencerdaskan pendukungnya. Akibat dukung mendukung, tidak perlu terjadi pertikaian. "Biasanya begitu, yang bertikai itu pendukung sesama pendukung," terang Muallim sembari menggambarkan ketegangan sempat terjadi di Paluta sebelumnya yang sudah lebih dulu melaksanakan Pilkades serentak. 

Tak berbeda juga, Pelda Syahril tetap menekankan perlunya kesadaran bersama untuk sama-sama menjaga kenyamanan di desa. Terlebih, dikatakan, masyarakat di dalam satu desa, dipastikan masih ada hubungan saudara. Tentu, jika terjadi konflik, yang akan bersitegang tetap mereka yang bersaudara juga. 

"Tentu, kalau terjadi konflik di desa itu, yang malu orang desa itu sendiri," tambahnya lagi menutup.