MEDAN - Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Sumut, Azwan Hakmi Lubis, menilai bahwa rumah sakit dalam negeri, tidak memiliki perbedaan yang begitu signifikan dalam hal sumber daya manusianya daripada luar negeri. Hanya saja, untuk sarana alat kesehatan, rumah sakit di Sumut memang dinilai masih cukup tertinggal.

"Kalau di luar negeri memang sarana alat kesehatannya lebih canggih, meskipun dalam hal SDM-nya perbedaan yang ada tipis," ungkap Azwan, Selasa (6/12/2016) di Medan.

Untuk itu, sambung Azwan, rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan kualitas sarana alat kesehatan, disamping meningkatkan mutu, layanan, dan juga keselamatan pasien.

"Tapi bukan berarti alat-alat kesehatan di rumah sakit Sumut kualitasnya rendah. Hanya saja, di sana (luar negeri) sarana alat kesehatannya selalu di upgrade," jelasnya.

Hal ini, ujar Azwan, dapat dilihat dari kuantitas rumah sakit di Sumut yang sudah berhasil memperoleh akreditasi. Dari 200-an rumah sakit yang tersedia, baru 29 rumah sakit saja yang sudah terakreditasi.

Padahal, lanjut Azwan, PERSI sendiri hingga akhir tahun ini menargetkan minimal 20% rumah sakit yang terakreditasi. Tetapi nyatanya yang terealisasi baru sekitar 15%-nya saja.

"Dengan akreditasi ini, maka standar mutu, layanan, dan keselamatan pasien bisa lebih terjamin. Selain juga dengan akreditasi itu, dapat diukur ketersediaan dan kecanggihan sarana alat kesehatannya," terangnya.

Untuk itu, Azwan mengharapkan agar masing-masing owner rumah sakit dapat meningkatkan mutu mereka. Hal itulah yang juga harus di dorong rumah sakit pada tahun 2017 mendatang.

"Mudah-mudahan nanti bisa lebih diperhatikan," tandasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Edwin Effendi mengatakan peningkatan kualitas alat kesehatan memang penting dilakukan untuk kemajuan rumah sakit. Karena menurut dia, hal itu dapat meningkatkan daya saing rumah sakit di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Untuk RS Pirngadi sendiri, Edwin mengatakan sarana alat kesehatannya sejauh ini sudah mumpuni untuk melayani pasien yang masuk. Meskipun begitu, lanjut Edwin, pihaknya di tahun mendatang tetap akan melakukan pemutakhiran alat yang ada.

"Di tahun 2017 nanti, kita terus tingkatkan, seperti pada layanan hemodialisa, diabetes dan jantung. Pemutakhiran ini supaya RS Pirngadi semakin siap bersaing di era MEA ke depannya," sebutnya.