MEDAN - Mutiara Sari Boru Sijabat (35), korban perampokan di Kelurahan Lau Chi, Kecamatan Medan Tuntungan, akhirnya meninggal dunia setelah tiga hari mendapatkan perawatan di RSUP H Adam Malik, Sabtu (3/12/2016). Informasi yang dihimpun, Minggu, (4/12/2016), korban meninggal dunia karena mengalami perdarahan hebat akibat kepalanya terbentur ke aspal usai dirampok pada Rabu (30/11/2016) kemarin.

"Sampai anak saya meninggal, ia tidak sadarkan diri. Tiga hari dia dirawat," kata ayah korban, B. Sjabat.

Ayah korban berharap agar kepolisian dapat menangkap pelaku perampok yang menewaskan anaknya.

Begitu juga dengan suami korban, Andi Laurent Perangin - angin. Ia meminta agar aparat kepolisian jangan cuma menangkap pengedar dan pemakai narkoba saja.

"Pelaku kriminal, khususnya begal secepatnya harus ditangkap, kalau perlu ditembak mati,'' kata Andi.?

Informasi sebelumnya, peristiwa perampokan yang mengakibatkan tewasnya korban terjadi pada Rabu, 30 November di Jalan Jamin Ginting, KM 13.5, Kelurahan Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan.

Peristiwa tewasnya Mutiara semakin menambah catatan panjang tentang tewasnya pelaku begal. 

Sebelumnya, hal serupa juga pernah terjadi di wilayah hukum Polrestabes Medan. Pertama, Mon Ang, warga Jalan Ternak Medan Polonia tewas dengan tubuh penuh luka tikaman. Jasad korban tergeletak bersimbah darah mengenakan helm di trotoar Jalan MT Haryono, tak jauh dari simpang Jalan Surabaya Medan pada Senin, 18 Juli 2016 silam. Dalam kejadian itu, sepeda motornya raib.

Kedua, Dewi Sartika Banjarnahor (34), warga Jalan Mega Gang. Guntur Kelurahan Tanjung Rejo Medan Sunggal. Ia tewas pada Selasa, 25 Oktober 2016 setelah kepalanya terhempas ke aspal karena terjatuh dari becak bermotor (betor) yang ditumpanginya saat mempertahankan tasnya yang dijambret dua pemuda mengendarai sepeda motor matic di Jalan Gagak Hitam Medan Sunggal. 

Begitupun, baik pelaku perampokan terhadap Mon Ang maupun Dewi Sartika Banjarnahor sudah ditangkap Polisi dan tengah menjalani hukuman.