MEDAN - Dengan didampingi ibunya Setiana (54), Imanuel Sihombing (24), warga Jalan Peratun Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan menyambangi Polsek Percut Seituan, Jumat, (2/12/2016). Kedatangannya untuk melaporkan kejadian naas yang dialaminya di Jalan warung kopi di Jalan William Iskandar, Pasar V Timur, Desa Medan Estate. 

Informasi diperoleh menyebutkan pengemudi Angkutan Kota (Angkot) Trayek 121 PT. Rahayu Medan Ceria ini yang baru saja tiba di warung kopi milik Rahel Pasaribu (19), malah dituduh mencuri handphone oleh sang pemilik warung. 

Ironisnya, kepalanya sampai mengeluarkan darah akibat dilempar batu. Tak sampai di situ, punggungnya juga memar dihantam kayu oleh Rahel. Beruntung, warga yang menyaksikan kejadian itu cepat mencegahnya sehingga penganiayaan tidak berlanjut. Akan tetapi, akibat penganiayaan itu korban mengami luka.

"Sampai bocor kepalaku dan punggungku memar dilempar si Rahel pakai batu. Mamaknya juga memukuli punggungku pakai kayu. Untung Bapak Udaku (paman) melihat kejadian itu saat melintas di lokasi. Aku langsung dibawanya pulang dan berobat ke RS Haji. Kepalaku harus mendapat tiga jahitan oleh dokter," kata Imanuel sebelum membuat laporan.

Sementara, ibu korban yang sempat diwawancarai mengaku tidak terima perlakuan pemilik warung tersebut terhadap anaknya. "Enak kali orang itu. Menuduh anak saya mencuri. Padahal, buktinya tidak ada. Apalagi saksi yang melihat juga gak ada. Aku tidak terima atas kejadian ini. Pelaku itu harus dipenjarakan," kesalnya. 

Pantauan di Polsek Percut, dengan kondisi kepala diperban, Imanuel bersama ibunya masuk keruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKPT) Polsek Percut Sei - Tuan guna membuat laporan.