JAKARTA - Umat Islam kembali memberi kado kepada NKRI dengan menggelar model demo PANCASILA yakni demo yang religi, diisi ibadah, damai, bermoral tinggi, saling menghargai antara pendemo dan aparat keamanan.

"Kita bisa melihat semua saling bantu antara pendemo dan masyarakat, dengan tetap bisa menyampaikan misi serta konten demo dengan gamblang yakni tuntutan penegakan hukum yang adil dan disampaikan dalam bentuk khutbah oleh Habib Rizqi selaku pemimpin tertinggi aksi tanpa nunsa provokasi," ujar Sodik Mujahid, Jumat (2/11/2016) kepada GoNews.co.

Aksi ini kata dia diharapkan menjadi model demo-demo kedepan di wilayah hukum negara NKRI. "Hal ini tercapai karena kedewasaan para pemimpin aksi serta perubahan pendekatan aparat keamanan dalam mengantisipasi Demo. Semua umat beragama di Indonesia mempunyai potensi dan kemampuan untuk menggelar demo Pancasila ini jika aparat keamanan melakukan pendekatah yang tepat," paparnya.

Akan tetapi kata dia, kado model demo yang indah ini akan berubah 180 derajat jika para pendemo merasakan adanya ketidak adilan dan diskriminasi dalam proses hukum tersangka peleceh agama Basuki Tjahaya Purnama

"Aparat keamanan kita minta mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang perilaku bangsa ini, baik suku per suku atau agama per agama agar aparat bisa memahami lebih baik cara mereka mengeksperikan aspirasinya. Sehingga tidak melakukan kebijakan dan tindakan yang salah seperti yang terjadi sebelum aksi 4 November dan jelang aksi 2 Desember yang sempat membawa ketegangan sebelum ahirnya terjadi kesepakatan," tukasnya.

"Kita berharap, kedepan penegakan hukum berjalan sangat adil kepada semua pihak sehingga tidak perlu tekanan berupa demo walo demo super damai yang tetap menyita enerji bangsa," ujar politisi Gerindra ini. ***