MEDAN - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi kegiatan doa bersama dan donor darah untuk Indonesia yang dilaksanakan umat Buddha Nusantara. Kegiatan mulia ini karena umat Buddha khususnya dan umat beragama di Sumatera Utara berdoa bersama untuk Indonesia. “Kehadiran saya bukan hanya memenuhi undangan, tetapi lebih penting karena apresiasi yang setinggi-tingginya kepada umat beragama di Sumut khususnya umat Buddha Nusantara yang tetap menjunjungi tinggi nilai-nilai agama,” kata Lukman Hakim saat membuka acara Donor Darah dan Doa Bersama Umat Buddha Nusantara bertajuk Untuk Negeriku Indonesia di Lanud Soewondo, Polonia, Medan, Jumat (18/11/2016).

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini dibuka secara resmi yang ditandai dengan pelepasan satwa untuk kebebasan Indonesia. Hari kedua Sabtu (19/11/2016), akan dilakukan doa bersama massal 10.000 umat Buddha untuk kejayaan Indonesia dilanjutkan Wejangan Dharma oleh YM Passang Rinpoche dengan tema kelahiran kembali serta akan dilakukan pentas seni. Hari ketiga, Minggu, (20/11/2016) akan dilakukan donor darah raya di lapangan Soewondo. Donor darah ini akan dilakukan massal untuk mencapai 35.000 kantong darah.

Gubsu HT Erry Nuradi, Walikota Medan Dzulmi Eldin, anggota DPR RI  Fadly Nurzal, Kakanwil Kemenag Sumut Tohar Bayoangin, tokoh masyarakat Abdillah, Ketua PMI Sumut Rahmat Shah, Hasrul Azwar, tokoh masyarakat lainnya, tokoh agama dan ribuan umat Buddha Nusantara hadir dalam kegiatan ini.

Lukman berharap agar nilai-nilai agama yang dijunjung tinggi oleh tokoh-tokoh agama dan masyarakat Sumatera Utara agar dapat mengestafetkan nilai-nilai agama yang hidup di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.

Kegiatan seperti ini bukan hanya seremonial saja, kata Menag. Melainkan kegiatan yang dilaksanakan dengan keikhlasan, kecintaan kita kepada Sang Pencipta dan Indonesia khususnya masyarakat Sumatera Utara.

Gubsu HT Erry Nuradi juga mengapresiasi kegiatan ini dan diharapkan untuk terus ditumbuhkembangkan agar bangsa Indonesia khususnya Sumatera Utara tetap dalam kondisi aman, damai dan kondusif sehingga agenda pembangunan dapat berjalan.

“Doa merupakan media yang tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta  dan memohon agar bangsa Indonesia khususnya Sumatera Utara tetap dalam perlindungan-Nya, masyarakatnya dapat hidup dengan rukun, damai dan saling menghormati,” tandasnya.

Pelaksanaan doa bersama dan donor darah ini akan menjadi bukti betapa indahnya kebersamaan dalam keberagaman. Kebersamaan ini harus dijaga dan dipertahankan demi keutuhan NKRI.