MEDAN – Pemuda sebagai Lokomotif perubahan harus memiliki tiga karakter seperti kualitas integritas yang tinggi, kapasitas keahlian dan intelektual yang mumpuni dan karakter kepemimpinan yang peduli serta profesional. Hal itu disampaikan Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) PT Sumut, Lola Imanda Harefa saat dihubungi Go Sumut, Kamis (3/11/2016).

Dipaparkannya, pemuda harus memaknai Kebangkitan Nasional tahun ini sebagai Kebangkitan Ekonomi Nasional dengan meningkatkan produktivitas, kemampuan kewirausahaan dan daya saing produktivitas pemuda dalam aktivitas perekonomian.

“Pemuda dituntut makin kreatif, inovatif, produktif, dan memiliki kapasitas lebih. Agar memiliki peluang yang besar untuk memainkan peran sebagai pelaku ekonomi potensial pada skala mikro, kecil, menengah, dan besar, baik di dalam maupun di luar negeri,” tandasnya lagi.

Ditambahkannya lagi, globalisasi pada era sekarang menuntut kapasitas, kualitas dan profesionalitas di dunia usaha. Pemuda harus cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggungjawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan kebangsaan.

Entrepreneurship sangat penting, inovasi sangat penting sebagai penyangga sekaligus solusi dari pengurangan dan kemiskinan di negeri ini, “ Sekaligus untuk mewujudkan mimpi Indonesia dan nantinya bisa unggul untuk memimpin dunia,” tutupnya.

Sedangkan menurut Praktisi Pendidikan Ahmad Khairuddin, M.Si mengatakan bahwa tangguhnya jiwa sebagai pemuda tidak cukup dilihat dari sisi usia, pisik dan jasmaninya saja melainkan semangat dan kerja nyatanya. Salah satunya melakukan kegiatan ekonomi kreatif dan memiliki jiwa dalam berwirausaha.

Lanjutnya, di era industrialisasi menuntut para pemuda harus mandiri dan memiliki usaha agar dapat memperkuat ekonominya. Ekonomi keluarga bahkan sangat berpengaruh terhadap perekonomian bangsa.

“Sebuah bangsa jika ekonominya kuat maka bangsa tersebut akan terlihat kuat dan tentu disegani oleh bangsa lain,” tegas Khairuddin.

Lanjutnya, bahkan bangsa lain juga akan ketergantungan dengan bangsa Indonesia jika sektor ekonominya kuat. “Bangkitnya bangsa harus disertakan dengan bangkitnya ekonomi, bangkitnya ekonomi harus di dorong oleh para pemuda Indonesia,” tutupnya.