MEDAN - Pemerintah melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) tercatat mengimpor cangkul dari China. Cangkul impor ini masuk melalui Medan pada Agustus 2016 silam. Menanggapi hal tersebut, Koordinator Masyarakat Pribumi Indonesia (MPI) Anwar Bakti yang ditemui di Medan, Selasa, (1/11/2016) angkat bicara. Secara tegas dirinya menolak impor tersebut. "Tolak impor cangkul," tegasnya.

Alumni Mualimin Yogyakarta ini menyesalkan janji politik Jokowi tentang 'Tri Sakti' yang semakin jauh dari kenyataan dan lebih parah dari presiden sebelumnya. "Jokowi membuat Indonesia semakin terpuruk dalam kancah ketergantungan dengan bangsa asing," sesalnya. 

Menurut Anwar, masyarakat pribumi makin tergusur karena tak ada 'Political Will' dari para pemimpin bangsa. "Hampir semua pejabat negara menjadi pemburu rente. Mereka (pemimpin) menjadi sosok predator negara," terangnya.

Tidak bisa ditawar lagi, sambung Anwar, kita harus kembali ke semangat Undang - undang Dasar 1945 yang asli. Kembali ke Pancasila secara murni dan konsekwen. "Harus diciptakan Undang - undang perlindungan terhadap pribumi agar lebih teradvokasi," tandasnya.

Informasi dihimpun, impor cangkul tersebut dilakukan karena banyaknya beredar barang illegal. 

Saat ini, PT PPI telah mendapat izin impor cangkul dari China dan Vietnam hingga Desember 2016. Namun, perusahaan pelat merah ini baru mendatangkan dari China saja.