MEDAN- Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara menggelar aksi damai di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu, (29/10/2016) dini hari.  Acara bertajuk malam refleksi yang ditandai dengan musikalisasi puisi dibacakan oleh Muhammad Ilham dari Fakultas Ilmu Sosial (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan orasi bertemakan 'bobroknya demokrasi di Indonesia' itu digelar mahasiswa dari berbagai kampus tersebut sekaitan dengan memperingati hari Sumpah Pemuda ke - 88.

Dalam statmennya yang dibacakan oleh Solihin dari Fisipol Universitas Sumatera Utara (USU) mahasiswa menilai Indonesia sudah bukan lagi seperti negara demokrasi. "Melihat situasi kondisi Pendidikan Perguruan Tinggi sekarang, sudah bukan lagi seperti negara layaknya demokrasi. Sudah banyak pembungkaman - pembungkaman terhadap mahasiswa yang menyampaikan pendapat di muka umum," katanya.

Ia mencontohkan beberapa kasus pembungkaman yang terjadi di beberapa kampus di Sumut. "Contohnya di kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Di kampus itu, sebanyak 24 Mahasiswa langsung didrop out (DO) dan seorang Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) di scorsing secara sepihak," terangnya.

Padahal, lanjutnya, sudah jelas tertera pada konstitusi Negara Republik Indonesia pasal 28 E (3) UUD 1945 yang berbunyi 'Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat'. "Dan dipertegas dalam UU No.9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum," pungkasnya.

Sebelumnya, Rektor UMSU melalui Humas UMSU, Ribut Priadi yang dikonfirmasi terkait sejumlah mahasiswa yang dipecat mengatakan keputusan tentang DO mahsiswa tersebut sudah bersifat final. "Surat Keputusan Rektor tentang pemberhentian 24 mahasiswa tersebut sudah bersifat final dan tidak akan dicabut lagi," tegas Ribut dari seberang telepon.

Pantauan di lokasi, ratusan mahasiswa membubarkan diri secara tertib setelah hampir 3 jam menggelar aksi di pusat Kota Medan tersebut.