LAMPUNG - Ada banyak destinasi wisata di Lampung. Apalagi kawasan pesisir barat di Lampung. Saat ini  Provinsi Lampung dan beberapa kabupaten yang berada di kawasan pesisir barat serius mengarap kawasan ini untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Baca Juga: Iwan Fals Titip Pelestarian Lingkungan ke Gubernur Lampung

“Pengembangan Sektor Pariwisata di Provinsi Lampung khususnya di kawasan barat diarahkan pada pengembangan wisata bahari dan ekowisata berbasis kelestarian alam yang berkelanjutan dengan prioritas pengembangan wilayah pesisir dan kawasan hutan (sebagai geo-park),” kata Gubernur Lampung, Ridho Ficardo.

Ridho mengatakan, pengembangan kawasan strategis pariwisata Teluk Lampung yang akan dikembangkan secara terintegrasi.  Pembangunan Marina dan Resort Area di Kawasan Wisata Teluk Lampung sebagai Eco Tourism Centre yang akan terintegrasi dengan pulau-pulau kecil di Teluk Lampung, Taman hutan rakyat Wan Abdul Rahman sebagai Lampung Forest by The Bay, Kawasan Ekowisata Teluk Kiluan melalui konsep Pemberdayaan Masyarakat dan Wisata Anak Gunung Krakatau.

Baca Juga: Gubernur Lampung Undang Wisman ke Festival Way Kambas

Saat ini Pemerintah Provinsi on progress untuk pengadaan lahan pariwisata di Pantai Barat, melalui APBD Provinsi Lampung Tahun 2016.  Salah satu kelebihan di kawasan ini adalah beberapa pantainya memiliki ombak kelas dunia. "Di sana juga bisa melihat lumba-lumba.  Ini akan menjadi atraksi menarik untuk wisatawan mancanegara,’’ ujar Gubernur Lampung Ridho Ficardo.

Beberapa destinasi wisata di daerah pesisir Barat Lampung adalah Pugung Tampak dan Pantai Tanjung Setia yang cocok untuk berselancar, Pulau Pisang dengan air laut yang jernih dan pasir putih, Pantai Labuhan Jukung, penangkaran penyu Muara Tembulih, Kebun Raya Liwa, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBS), dan Danau Ranau. "Jika ingin merasakan Bali tahun 70-an bisa ke daerah pesisir Barat lampung," kata Ridho.

Gubernur Lampung Imbau Petani Tanam Jagung, Klik Disini

Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadin) Provinsi Lampung juga ikut merekomendasikan investasi cottage, homestay, dan sarana pendukung wisata di kawasan pantai barat Lampung. Dukungan tersebut sebagai respons atas pembenahan infratruktur yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung dan kabupaten.

Gubernur Ridho Wujudkan Mimpi 20 Tahun Masyarakat Paswaran

Sejumlah kawasan yang direkomendasikan itu menurut Ketua Kadinda Provinsi Lampung Ari Meizary Alfian, meliputi pantai yang selama ini dikenal sebagai destinasi unggulan seperti Pulau Puhawang, Pantai Sari Ringgung, Teluk Kiluan, dan Pantai Tanjungsetia.

"Kawasan ini amat eksotik dengan pasir putihnya. Kami merekomendasikan investasi karena pemerintah terus memperbaiki infratruktur terutama jalan. Bahkan di Pantai Sari Ringgung amat cocok untuk invevstasi homestay dan cottage,” ujar Ari Meizary.

Lampung Gelar Festival Qasidah Nasional ke XXI, Info Lengkap Klik Disini

Kadin mengapresiasi langkah Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, yang konsisten mengembangkan kawasan wisata pantai barat Lampung. Dukungan provinsi untuk pengembangan destinasi pantai barat berupa perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yakni jembatan Way Hanura II, Desa Hanura, sebagai akses menuju Puhawang dan Teluk Kiluan.

Kemudian, pengaspalan ruas jalan Padangcermin-Simpang Teluk Kiluan, Desa Sukarame. Kemudian, pembangunan jembatan Way Umbar sebagai penghubung Pesawaran-Tanggamus. Jembatan ini sebelumnya tak ada, progresnya 80% dan tak lama lagi selesai dan dapat dipakai mulai tahun ini.

“Pantai barat ini seperti Anyer di Banten. Lokasinya tak jauh dari Bandar Lampung dan akses ke sana mulai membaik. Kami merekomendasikan pengembangan destinasi wisata yang tak jauh dari ibukota Bandar Lampung, agar mudah diakses. Kawasan seperti Puhawang dan Sari Ringgung mudah diakses dari Bandar Lampung. Namun Kiluan dan Tanjungsetia cukup jauh. Oleh karena itu sarana pendukung seperti homestay dapat dikembangkan di sana,” kata Ari.

Baca Juga: Pembangunan Lampung Diselaraskan dengan Agama, Ini Kata Gubernur Ridho

Pembenahan Pulau Puhawang yang dikeroyok Kadin Forum CSR Lampung bersama antara lain transportasi, lahan parkir, standardisasi harga produk, pelayanan, kualitas, keamanan, kenyamanan, dan kesehatan. Kemudian, meminimalisasi kerusakan terumbu karang, mengajak masyarakat sadar wisata, dan pembenahan sarana ibadah. “Kami ingin Puhawang menjadi model kerja sama pemerintah dan swasta mengembangkan destinasi wisata,” kata Ari.

Langkah lain yang dilakukan Kadin dalam mendukung pariwisata adalah dengan mengembangkan Kampung Tapis di Negerikaton, Kabupaten Pesawaran. Tapis merupakan kain khas Lampung yang banyak dijadikan cinderamata. (*/dnl)