HANGZHOU -Dalam rangka mengembangkan kawasan wisata Danau Toba sebagai salah satu daerah tujuan wisata andalan Sumatera Utara (Sumut), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi mengunjungi Kota Hangzhou China sekaligus menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertemuan KTT G-20 kesebelas di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China pada 4-5 September 2016 lalu. Tengku Erry Nuradi menjelaskan, Danau Toba menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia menjadi prioritas Presiden Joko Widodo untuk dikembangkan.

“Kita akan menjalin kerjasama dan banyak belajar dari daerah wisata Hangzhou yang sudah terkenal di dunia,” kata Erry, dalam siaran persnya ke GoSumut, Kamis (13/10/2016).

Menurutnya, danau yang di dalamnya terdapat beberapa pulau kecil memiliki pemandangan yang indah. Saat ini, jarak tempuh hanya dalam waktu 3,5 jam perjalanan darat dari Kualanamu International Airport di Medan menuju Parapat serta dari Bandara Silangit di Tapanuli Utara cuma 30 menit menuju Parapat.

Sedangkan Danau Barat di Hangzhou, papar Erry sangat luar biasa indah dan bersih. “Kita akan belajar manajemen dan pengelolaannya. Mana yang bagus akan kita terapkan di Danau Toba,” tandas Erry.

Hal senada juga diungkapkan Menpar Arief Yahya, dimana kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari China ke Indonesia belakangan ini meningkat pesat, sehingga posisinya kini berada di urutan keempat teratas setelah Singapura, Malaysia, dan Australia. China merupakan pasar utama pariwisata Indonesia. Dari 19 negara yang menjadi fokus pasar pariwisata Indonesia, China ditempatkan sebagai fokus pasar utama selain Australia, Jepang, Korea dan Rusia.

Arief menjelaskan bahwa Hangzhou City ini memiliki Danau Barat (Xihu) yang merupakan salah satu danau paling terkenal dan indah serta danau romantis di dunia sebab danau ini memiliki legenda ular putih dan Sampek Engtay.

“Jalinan kerjasama yang kita lakukan meliputi pedestrian yakni trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki untuk menikmati nuansa bangunan perkotaan dan taman-taman Kota/Kabupaten. Pedestrian ini menjadi indikator pokok bagi kemajuan peradaban dan pembangunan kota masa depan,” kata Arief.

Kerjasama lainnya, kata Arif pengembangan perfomance budaya di Danau Toba berupa pertunjukan budaya, kerjasama tempat parkir dan pengembangan taman bunga serta promosi bersama.

Selain Danau Toba di Sumatera Utara, upaya pengembangan juga dilakukan di sembilan destinasi wisata prioritas Indonesia yakni Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, Tanjung Lesung di Banten, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Bromo di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Pulau Morotai di Maluku Utara dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.