JAKARTA - Komentar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut dibohongi surat Al-Maidah ayat 51 mendapat tanggapan dari politikus. Menanggapi hal tersebut, politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia meminta partainya menarik dukungan terhadap Ahok.

Doli menilai, pernyataan Ahok yang mengutip Alquran sudah mengundang orang banyak untuk melewati batas sabarnya. Arogansi dan tabiat kasar Ahok, kata Doli, semakin menunjukkan sikap yang jauh dari upaya membangun masyarakat Indonesia yang beradab, toleran, dan cinta damai.

Sikapnya tidak saja selalu mengundang amarah, merusak kedamaian, dan menyakitkan manusia, namun sudah sampai pada menyerang bahkan menistakan agama Islam.

"Ini bukan lagi sekadar soal Pilgub DKI semata. Ini sudah masuk pada urusan menyerang keyakinan banyak orang dan merendahkan agama tertentu di luar agamanya," kata Doli melalui keterangan tertulisnya, Jumat (7/10/2016).

Lebih lanjut, Doli menyebut sikap Ahok bertentangan dengan Pancasila dan karakter dasar bangsa Indonesia. Sebagai seorang muslim dan juga kader Golkar, Doli merasa tersinggung dengan pernyataan Ahok.

Karenanya, Doli mendesak agar Partai Golkar segera menarik dukungannya kepada Ahok. Pasalnya, Ahok yang didukung oleh Partai Golkar sudah melanggar nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang selama ini dikembangkan dalam Golkar.

Tokoh muda Golkar ini mengaku khawatir, kemarahan umat yang dihina oleh Ahok akan berdampak negatif terhadap Golkar. Sebagai sebuah partai yang memiliki karakter nasionalisme-religius, Golkar tidak pantas memberikan dukungan terhadap figur yang anti agama dan anti persatuan bangsa. "Figur Ahok sudah tidak relevan lagi dengan Doktrin Karya Kekaryaan dan Ikrar Panca Bhakti Golkar," kata Doli. ***