MEDAN -Warga Kota.Medan yang tinggal.di kawasan Pasar Peringgan, tepatnya di Jalan DI Panjaitan Medan dan jalan disekitarnya, Kamis (29/9/2016) mengeluh dengan proyek perbaikan drainase yang terkesan lambat. Menurut warga sekitar yang sehari-hari membuka usaha di Jalan DI Panjaitan, proyek perbaikan drainase satu sisi sangat positif karena ke depan diharapkan dapat mengurangi genangan air atau banjir.

"Namun disisi pengerjaannya kita merasa sangat lambat dan terkesan dibiarkan lama. Tumpukan lumpur dan tanah bekas pengerukan seharusnya diangkat segera agar tidak mengganggu aktifitas lalu lintas," katanya.

Pekerja yang ada, katanya terkadang asal buang lumpur dan tanah ke badan jalan. Ditakutkan pengguna jalan bisa tergelincir atau jatuh terutama yang menggunakan sepeda motor.

Petrus salah seorang warga yang sehari-hari mengantar isteri belanja ke Pasar Peringgan harus ekstra hati-hati saat melintas.

"Karena di beberapa ruas jalan menuju pasar tradisional ini banyak yang ditutup. Kita terpaksa memutar balik dan mencari jalan lain menuju Peringgan," katanya.

Proyek perbaikan drainase yang dilakukan serentak di beberapa ruas jalan kota Medan, menurut Petrus harus bersinergi dengan institusi terkait agar ke depan tidak ada masalah.

"Saat penggalian seharusnya pekerja harus tahu dengan jaringan kabel, pipa gas, pipa air PDAM dan jaringan telepon bawah tanah agar jangan sampai putus terkena alat berat," katanya.

Pantauan Go Sumut, alat berat dan pekerja masih terus melakukan pengerukan agar saluran air lebih dalam. Tumpukan tanah dan lumpur yang meluber ke badan jalan harus diwaspadai jangan.sampai mengambil korban.

Masyarakat yang akan melintas di kawasan ini dihimbau berhati-hati dan memperhatikan tumpukan lumpur serta tanah agar tidak tergelincir. Saat hujan lebat mengguyur kota Medan, sangat sulit membedakan mana lubang dan mana jalan yang sesungguhnya.