MEDAN - Menurut data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR), ruas Tol Medan-Binjai ditargetkan bisa beroperasi seluruhnya pada 2018. Karena hingga kini pembebasan lahan sudah mencapai 77,92 persen dibandingkan data awal tahun sebesar 69,7 persen.
“Seksi 1 yang ke arah Medan memang masih menunggu proses karena masih banyak bidang-bidang tanah yang perlu kami bebaskan. Tapi intinya tidak terganggu lagi kontraktor bekerja,” Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W Husaini, dalam keterangannya di kantor Balai Besar Pembangunan  Jalan Raya Wilayah I Sumut yang diterima GoSumut,Rabu (21/9/2016).

Hediyanto menjelaskan, perkembangan pembebasan lahan untuk ruas Tol Medan-Binjai terus berjalan dan menunjukkan grafik meningkat. Tol Medan-Binjai merupakan satu dari sembilan ruas yang masuk ke dalam Jaringan Tol Trans Sumatera.

"Didesain sepanjang 16,72 kilometer, ruas tol ini akan dibangun dalam tiga seksi oleh PT Hutama Karya (persero) dengan total investasi Rp 1,604 triliun,"kata Hediyanto.

Grafik meningkat ini, lanjut Hediyanto, membuatnya optimistis pembebasan lahan seluruh seksi ruas Tol Medan-Binjai bisa selesai pada Desember 2016. "Sementara itu, progres konstruksinya baru sekitar 19,21 persen. Adapun biaya pembebasan lahan untuk ruas tol ini diperkirakan mencapai Rp 495 miliar, sementara biaya konstruksinya sebesar Rp 1,294 triliun," lanjutnya