BANDUNG - Satuan Pelaksana Indonesia Emas (Satlak Prima) tak mau melewatkan moment Pekan Olahraga Nasional ke XIX yang berlangsung di Jawa Barat, 17-29 September 2016. Pesta olahraga nasional empat tahunan kali ini dijadikan Satlak Prima ajang talents couting. Tim talent scouting Satlak Prima akan menjaring atlet-atlet muda potensial yang bisa diandalkan memperkuat kontingen Indonesia saat menghadapi SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games 2018.

Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto yang datang langsung menyaksikan perlombaan dayung di kawasan Situ Cipole, Karawang, Sabtu (17/9/2016) mengatakan, pihaknya tengah melakukan talent scouting atau pemantauan bagi atlet muda yang mampu bersaing serta sukses mencatatkan prestasi di PON XIX Jawa Barat 2016.

"Paling tidak kita harus mendapatkan 100 hingga 200 atlet muda yang paling potensial dan bukan berasal dari pelatnas, karena mereka itu semua yang akan kita bina, kita pertajam lagi rekor yang ditorehkan pada event PON kali ini untuk Olimpiade Tokyo tahun 2020," kata Achmad Soetjipto.

Meski demikian, sambung pria yang merupakan mantan KSAL itu, pantauan tersebut diklaimnya sebagai awal dari eviden di lapangan dan insting dari pelatih yang nantinya akan dipanggil untuk tes-tes selanjutnya.

"Setelah tim menjaring atlet-atlet muda yang memiliki potensi besar, selanjutnya mereka akan menjalani berbagai tes seperti tes laboratorium, tes fisik yang lebih komplit pada bulan Oktober mendatang," katanya.

Langkah in dilakukan sebagai jawaban Satlak Prima, dimana sebelumnya pasca Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Menpora Imam Nahrawi telah menegaskan jika Indonesia tidak boleh lagi santai dalam mempersiapkan atlet untuk bertarung di multi event bergengsi dunia empat tahunan tersebut.

"Indonesia tidak boleh lagi santai dan perhelatan Asian Games 2018 sebagai perantara untuk menyiapkan diri menuju Olimpiade Tokyo 2020. Kita harus segera mempersiapkan atlet-atlet berkualitas," tegas Imam Nahrawi. ***