SAMOSIR - Sebanyak 160 orang pelaku pariwisata dari beberapa daerah di kawasan Danau Toba dilatih dan dibina dalam upaya pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba dan sekitarnya. Kegiatan yang dilaksanakan di Simanindo ini berlangsung selama tiga hari mulai 14 hingga 16 September disponsori oleh Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI).

Kepada Gosumut, Kamis (15/9/2016), Ketua FBBI, Ronsen Mangaratua Pasaribu didampingi Ketua Panitia, Dr Bisman Nababan menjelaskan, kegiatan ini didasari atas permasalahan utama dalam pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba yakni  kurangnya keramahtamahan (hospitality), ketidak sabaran, ketidak jujuran, sopan santun kurang, kurang disiplin, dan kurang bersahabatnya  penduduk dan pekerja yang berhubungan dengan wisatawan di daerah ini.

"Pada tahun 70 an, kawasan Danau Toba merupakan salah satu tujuan wisata internasional di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Namun demikian, mengingat banyaknya permasalahan lingkungan dan karakter masyarakat sekitarnya serta tingkat perekonomian yang semakin menurun, maka mulai padatahun 90-an, jumlah wisatawan khususnya wisatawan internasional yang datang kekawasan Danau Toba menjadi menurun sampai pada titik terendah dengan jumlah hunian hotel di kawasan Danau Toba hanya berjumlah sekitar 10%. Untuk menangani masalah di atas, Pemerintahan Jokowi telah mencanangkan dan memprogramkan agar kawasan Danau Toba dapat bangkit kembali menjadi tujuan wisata nasional dan internasional terbesar ke-3 setelah Bali dan Lombok," ujarnya

Lebih lanjut, Forum Bangso Batak Indonesia sebagai organisasi sosial kemasyarakatan non-partisan politik menggagas acara ini dan akan terus mendukung pembangunan Industri Pariwisata di Kawasan Danau Toba.

"Pelatihan diharapkan bertujuan untuk merevolusi mental para karyawan hotel dan restoran serta pemerhati perhotelan dan restoran di kawasan Danau Toba untuk menjadi ramah, jujur, sabar, disiplin, dan bersahabat bagi wisatawan,"tambah Ketua Panitia Bisman Nababan. 

Sementara itu, sebanyak 160 orang peserta diinapkan selama 3 hari dua malam dengan acara penuh dari pagi sampai malam. Peserta harus mengikuti semua aturan dan disiplin yang dikeluarkan oleh panitia.