MEDAN - Seorang pastor yang memimpin khotbah misa pagi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Albertus Pandiangan, yang juga menjadi target target pelaku percobaan teror bom bunuh diri pada Minggu (28/8/2016), mengaku telah memaafkan pelaku. "Dia berlari menuju saya. Karena saya ada di mimbar, saya pikir ini mengarah kepada saya. Berdasar dari pengalaman dan cerita yang ada, saya terus berpikir itu bom. Makanya saya coba menghindar. Saya tidak mau berpelukan dengan dia atau dipeluk sama dia. Saya tidak dendam padanya. Saya memaafkan dia," katanya Selasa (30/8/2016).

Selain memafkan, Albertus juga berharap, si pelaku segera bertaubat dan mengambil jalan yang benar. "Mudah-mudahan dia segera bertaubat," sebutnya.

Namun, Albertus menekankan, proses hukum pelaku harus tetap berjalan agar kedepannya menjadi pelajaran dan tidak ada lagi peristiwa serupa.

"Proses hukum tetap harus berjalan dan diusut tuntas. Agar kedepannya menjadi pelajaran dan tak terjadi lagi peristiwa seperti itu," pungkasnya.