MEDAN - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Sumatera Utara dan Cabang Medan
setuju wacana kenaikan harga rokok di tanah air menjadi Rp50 ribu per bungkus. Ketua IDI Sumut, dr Suhelmi menilai, kenaikan harga rokok ini akan mengurangi masyarakat untuk membeli rokok. "Memang, harga rokok di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan luar negeri. Jadi, dari segi kesehatan kita setuju harganya dinaikkan," sebut Suhelmi, Selasa
(30/8/2016).

Meski begitu, Suhelmi berpendapat, wacana kenaikan rokok ini belum tentu direalisasikan pemerintah. "Belum tentu dinaikkan, karena semuanya kan harus dipikirkan pemerintah, baik  dampak positif maupun dampak negatif dari kenaikan harga rokok ini," ungkapnya.

Di sisi lain, Ketua IDI Medan dr Ramlan Sitompul SpTHT (K) belum yakin dengan kenaikan harga rokok ini akan mengurangi jumlah perokok. "Belum tentu mengurangi. Namanya juga orang sudah butuh dan kecanduan dengan rokok, berapapun harganya tetap dibeli," timpal Ramlan.

Dengan adanya wacana ini, secara organisasi, mereka setuju harga rokok dinaikkan. "Mudah-mudahan wacana ini terealisasi dan akan ada dampaknya kepada konsumen. Misalnya, si konsumen konsumsi rokok sehari dua bungkus, dengan harga naik menjadi sebungkus sehari," sebutnya.