MEDAN - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Sumatera Utara (Sumut) mengaku belum melakukan komunikasi politik terkait siapa yang akan mendampingi Tengku Erry. Ketua Humas DPW PKS Sumut ,Juanda Sukma mengatakan, meski belum melakukan komunikasi, tapi pihaknya akan melakukan rapat pleno terkait siapa wakil gubernur yang akan PKS usung, dalam waktu dekat.
 
“Rapat pleno kita yang terakhir belum membahas itu,  mungkin minggu-minggu ini lah, belum ada laporannya.   Jadi saat ini Kita belum ada pembahasan calon untuk pendamping gubernur nanti,” kata Sukma kepada GoSumut, Senin (29/8/2016).
 
Menurut Sukma, beberapa nama memang sudah disebutkan di internal partai PKS. Namun, ia belum  mau memberikan keterangan lebih lanjut."Kalau untuk tokoh-tokoh sudah ada, tapi tidak bisa saya sebutkan, belum bisa dibocorkan,“ sebut Sukma.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, PKS komitmen dengan calon muslim yang bisa membuat masyarakat maju, untuk membawa perubahan Sumut  menjadi lebih baik, dan dan pihaknya akan menjaring kader yang memenuhi kriteria itu.
 
”Kalau ada kita majukan, tapi jika belum ditemukan sosok yang ideal, tidak menutup kemungkinan untuk mendukung teman-teman lainnya dari parpol pengusung lainnya, ” terang Sukma.
 
Untuk itu, nantinya harus ada komunikasi yang baik antara kepala daerah dengan partai pengusung. Termasuk PKS dengan partai pengusung lainnya. Namun Sukma mengakui sampai saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan partai-partai tersebut.  
 
“Kita belum ada pembicaraan intensif terkait dengan ini. Seidealnya komunikasinya harus berjalan dengan baik antara wakil gubernur yang di dukung PKS dengan partai pengusung lainnya,” lanjut Sukma.
 
Meski demikian, pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan parpol pengusung agar berjalan dengan baik. Selain itu menemukan titik temu untuk memperoleh calon wakil gubernur yang sesuai dengan kesepakatan masing-masing partai politik.
 
“Memang seyogianya  pasanganan calon harus berkomuniksi dengan parpol terkait dua nama yang diajukan di rapat paripurna dewan. Nantinya Pak Erry  mengajukan dua nama dari parpol pendukung kemudian dewan yang akan memilih satu di antara dua calon tersebut,” jelas Sukma.