JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menghadiri Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah (NA) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Jumat (26/8/2016).

Dalam sambutannya, Zulkifli menekankan pentingnya kerjasama Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan NA. Sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi Negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara).

Menurut Zulkifl, saat ini generasi muda banyak yang mulai mengesampingkan nilai-nilai luhur bangsa. Sehingga banyak yang tidak memahami dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Generasi Z sudah dekat dengan IT, perkembangan dunia ada dalam genggaman sehingga tidak penting lagi nusantara dan nilai-nilainya. Ini kan berbahaya," ujarnya saat memberi Sosialisasi Empat Pilar di Sportorium UMY.

Zulkifli juga menyebut berdasarkan survei Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), apabila hal ini terus dibiarkan maka 50 tahun mendatang nilai-nilai tentang ke-Indonesia-an akan dianggap tidak penting.

"Oleh karena itu saya ajak membangun karakter anak muda kita dengan membangun nilai-nilai kebangsaan kita dengan kerjasama. Saya kira itu manfaatnya sangat besar untuk bangsa dan negara," kata Zulkifli.

Ia juga mengingatkan agar seluruh kader NA mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam menghadapi era demokrasi bebas ini. Paling tidak ada dua nilai penting yang harus dikuasai, yakni ilmu pengetahuan dan kewirausahaan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.

Hadir dalam acara itu hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Norma Sari, Rektor UMY Bambang Cipto dan Anggota DPR RI Desy Ratnasari.

Desy yang juga menjadi pembicara dalam acara itu mengajak seluruh kader NA untuk menciptakan ketahanan keluarga guna membentuk karakter bangsa kuat. "Pentingnya ketahanan keluarga dalam memberi perlindungan bagi anak-anaknya di Indonesia," terangnya.

Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah yang berlangsung hingga Minggu (28/8) ini diikuti oleh 1.000 peserta dari perwakilan dari Pimpinan Cabang Pimpinan Daerah dan seluruh Pimpinan Wilayah dari 24 provinsi, dan 2.500 penggembira dari seluruh Indonesia. (rls)