JAKARTA - Terimakasih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Tepat pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, Rabu (17/8), pasangan ganda campuran bulutangkis itu berjaya merebut medali emas Olimpiade XXXI/2016, Rio de Janeiro, Brasil.

Kado emas yang luar biasa untuk Hari Ulang Tahun Ke-71 Republik Indonesia. Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang dan Bendera Merah Putih berkibar di ajang pesta olahraga akbar dunia itu setelah Tontowi/Liliyana mengubur impian pasangan Malaysia, Chen Peng Soon/Goh Liu Ying dua game 21-14 dan 21-12.

Dengan kemenangan ini, Tontowi/Liliyana mencatat rekor 9 kali menang dan sekali kalah dengan pasangan Malaysia itu. Tontowi/Liliyana melangkah ke final setelah menyisihkan duet tangguh China yang menempati unggulan utama, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Pada bagian lain, Chen Peng Soon/Goh Liu Ying menghentikan pasangan China lainnya, Xu Chen/Ma Jin.

Prestasi emas Tontowi/Liliyana menyambung kembali tradisi medali Indonesia di Olimpiade setelah terputus pada Olimpiade London Tahun 2012. Tradisi yang dicetak sejak Olimpiade Barcelona Tahun 1992 lewat sukses emas pasangan Susy Susanti dan Alan Budikusuma.

Langkah luar biasa Tontowi/Liliyana mengantar mereka meraih bonus Rp 5 Miliar dari pemerintah. Selain itu mereka juga mendapat Rp 1 Miliar dari Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI).

Dengan keberhasilan ini, Indonesia pun berhasil menghapus paceklik emas yang berlangsung selama empat tahun di Rio de Janeiro. Raihan emas Tontowi/Liliyana langsung mengangkat Kontingen Merah Putih ke posisi 39 dalam daftar perolehan medali. Melonjak drastis dari posisi urutan 56 dalam pengumpulan medali dalam pesta yang diikuti 219 negara itu.

Kemenangan ganda campuran itu juga mengobati kekecewaan kubu Indonesia yang sebelumnya kehilangan peluang dari tunggal putra Tommy Sugiarto dan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.

Tommy secara tidak terduga dikalahkan pemain yang peringkatnya di bawahnya Rajiv Ouseph di babak 16 besar. Sedangkan Greysia/Nitya gagal menghadang pasangan China Tang Yuanting/Yu Yang di babak perempat final. Sebelumnya ganda putra yang semula menjadi andalan, Hendra Setiawan/M Ahwan, justru sudah tersingkir di babak penyisihan grup.

Hingga hari ke-12 Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Rabu pagi, Indonesia masih dengan genggaman dua medali perak hasil dari cabang angkat besi. Cabang lainnya yakni dayung, panahan dan renang sudah menyelesaikan pertandingan tanpa satu pun medali.

Di cabang atletik Maria Londa yang tampil di nomor spesialisnya lompat jauh Selasa, hanya menempati peringkat 25 babak kualifikasi sehingga gagal ke final. Sedangkan atlet sepeda BMX Tony Syarifuddin baru angka tampil Rabu (17/8) atau Kamis WIB.

Sementara itu Amerika Serikat makin memperkokoh posisinya di peringkat teratas perolehan medali dengan 28 emas, 28 perak dan 28 perunggu. Inggris berada di posisi kedua dengan 19 emas, 19 perak 11 perunggu dan China menempati posisi ketiga dengan 17 emas, 15 perak dan 18 perunggu. (***)