MEDAN - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono mengungkapkan jika pertumbuhan produksi manufaktur mikro dan kecil Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan II 2016 naik 10,16 persen dibandingkan periode sama tahun lalu dengan penyumbang tertinggi industri alat angkutan lainnya.
"Ada lima industri yang mengalami peningkatan tertinggi di produksi manufaktur mikro dan kecil itu yakni alat angkutan lainnya 60,61 persen, pengolahan tembakau 43,83 persen, percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 21,75 persen, karet, barang dari karet dan plastik 18,01 persen serta makanan 15,47 persen," kata dia di Medan, Jumat (12/8/2016).

Menurutnya angka pertumbuhan yang ditujukan Sumut sangat mengembirakan, karena angka tersebut lebih tinggi dibandingkan angka pertumbuhan di tingkat nasional yang hanya tumbuh sebesar 6,56 persen pada periode yang sama.

Lebih lanjut dia emngatakan, penurunan di triwulan II tahun ini, justru ditunjukan oleh bahan bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang turun sebesar 49,28 persen, maka pertumbuhan produksi manufaktur mikro dan kecil Sumut bisa lebih besar lagi.


"Selain bahan bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang turun sebesar 49,28 persen, ada penurunan di jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 33,73 persen, furnitur 12,89 persen, kulit, barang dari kulit dan alas kaki 4,99 persen dan barang logam, bukan mesin dan peralatannya 4,83 persen," terngnya.