BARRU- Karnaval Budaya Kostum lagaligo, merupakan salah satu rangkaian acara Festival Budaya To Berru, sore ini bakal digelar Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Barru, dengan berjalan kaki dan jarak tempuh sekitar 1 KM, Kamis (11/08/2016).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Karnaval atau pihak Panitia Festival Budaya To Berru Faisal Yunus.

"Acara bukan hanya sekedar karnaval biasa, karena selain peserta diwajibkan berjalan kaki menyusuri rute sepanjang 1 KM, acara ini juga merupakan bagian dari promosi wisata daerah," tukasnya.

Selain sebagai ajang promosi daerah, acara ini juga mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Barru, tentang sejarah dan isi sebuah buku yang dinamakan Lagaligo.

"Pada intinya, acara ini juga menggambarkan cerita singkat tentang isi dan makna dalam buku bugis Lagaligo," terang dia.

Buku atau kitab Lagaligo ini merupakan epik mitologi dari Sulawesi Selatan, yang sudah ditetapkan oleh Unesco menjadi naskah terpanjang di dunia dengan 13.000 baris teks dan 12.000 manuskrip folio.

Dalam sejarahnya, Lagaligo sendiri adalah nama seorang lelaki Bugis yang lahir dari ibu beretnis Tionghoa, I We Cudai, dan ayahnya bernama Sawerigading. I La Galigo juga telah dipentaskan dalam panggung drama theater di Tanah Air dan mancanegara. 

Karya Bugis kuno itu ditulis kembali di dalam buku I La Galigo dalam bahasa Indonesia yang diterjemahkan Muhammad Salim dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh John H McGlynn.

Buku Laligo sendiri telah masuk ke Perpustakaan Nasional. Dan buku ini juga memiliki 10.334 naskah kuno dari seluruh aksara di Indonesia, dengan I La Galigo satu di antara harta nasional tidak ternilai. (***)