PESERTAcabang angkat besi kelas 69kg tercatat yang terbanyak. Ada 12 lifter kategori A yang mendaftarkan angkatan minimum 330kg dan 9 lifter kategori B.

Selain jumlah peserta besar, kelas 69 kg yang akan dimainkan, Rabu (10/8/2016) pukul 05.00 WIB ini boleh disebut partai neraka karena kehadiran para jawara.

Di kelas ini ada Artykov dari Kyrgistan. Lifter berusia 23 tahun ini merupakan juara Asia 2016 di Uzbekistan, April lalu, dengan best performance 338kg (Snatch 150kg dan Clean & Jerk 188kg). Kemudian, juara Afrika 2016, Ben Hnia yang berusia 22 tahun dengan the best angkatan 333kg (Snatch 150kg dan Clean & Jerk 183kg) yang dibuat di Houston 2015.

Raja kelas 69kg dari China, Zhi Ziyong juga meramaikan persaingan. Lifter berusia 23 tahun ini terkenal sebagai juara kelas penjelajah yang piawai memainkan berat badan. Pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2016, dia menjuarai kelas 77kg dengan angkatan 348 kg (snatch 157 Clean Jerk 191kg) dan di tahun 2015 tampil sebagai juara dunia kelas 69kg dengan the best angkatan yang sama 348kg (Snatch 158 Clean & Jerk 190kg).

Belum lagi peringkat 4 Olimpiade London 2012 dan kejuraan dunia 2015, Kim Myong Hyok (Korea Utara). Lifter berusia 26 tahun dengan the best angkatan 347kg (Snatch 160kg dan Clean & Jerk 187kg) ini bisa menjadi batu sandungan lifter China dan Indonesia.

Satu lagi lifter yang bisa merepotkan yakni lifter asal Turkemistan yang sekarang membela Turki, Ismayilov. Peringkat ketiga dunia ini memiliki the best angkatan 343kg (Snatch 160kg dan Clean & Jerk 183kg).

Kehadiran lifter pendatang baru dari Kolumbia, Lozano (21 tahun) juga patut diperhitungkan. Lozano tercatat sebagai juara pada Kejuaraan angkat besi yunior dunia 2015 dengan the best angkatan 338kg (Snatch 151kg dan Clean & Jerk 187kg).

Lifter lain, Kingue dari Perancis yang menduduki peringkat 4 Eropa dengan the best angkatan 322kg (Snatch 147kg dan Clean & Jerk 175kg). Dan, juara Pan Amerika Mendoza dari Mexico dengan the best angkatan 336 kg (Snatch 148kg dan Clean & Jerk 188kg).

Selain lawan-lawan berat di atas memang ada lifter negara tetangga Malaysia, Hafifi. Namun, prestasi juara Commonwealth 2015 ini bisa diatasi karena the best angkatannya masih di bawah rekornas Indonesia yaitu 321kg (Snatch 140kg dan Clean & Jerk 181kg).

Melihat data di atas, maka target utama Ketut Ariana dan peraih perak Olimpiade London 2012, Triyatno adalah menampilkan performa masing masing di dalam latihan, dapat dilakukan di platform pertandingan nanti.

Ketut bisa menjadikan angkatan Snatch 150kg untuk kompetitif dengan lawan lawannya. Sedangkan, Triyatno sebaiknya menembus angka keramat total 333kg (Snatch 145kg dan 188kg) untuk bisa diperhitungkan.

Di pertandingan angkat besi segalanya bisa terjadi, mengingat pada saat warming up dan persiapan tampil di 30 menit sebelum naik panggung menentukan angkatan pertama masing masing lifter.

Kita tetap percaya tim pelatih Dirdja Wihardja, Avenash Pandoo, Minan, Supeni, dan Manager Alamsyah Wijaya akan memberikan yang terbaik agar Merah Putih dapat berkibar di Riocentro Pavillion 2. Ayo Indonesia BISA!!. (Penulis : Ir Hadi Wihardja, HPD Race One Satlak Prima, Olympian 1984, peraih 8 emas SEA Games dan Juara Asia 1987.)