MEDAN - Ketua Kesper Sumut Israel Situmeang mengakui saat ini masih banyak temuan pungutan liar (Pungli) di bidang pendidikan di Kota Medan. Temuan itu hasil dari pengakuan sejumlah guru dan kepala sekolah di Hotel JW Marriot, pada (20/7/2016) lalu. Dia mengatakan, pengakuan seorang guru beberapa waktu lalu, mengaku baru menyetor uang ke Kadis Pendidikan Kota Medan Mara Sutan Siregar di ruang 1822, sebesar Rp25 juta yang lakukan dua tahap penyetoran dihari yang sama, yakni tahap pertama Rp15 juta dan tahap kedua Rp10 juta.

Melihat pengakuan itu, Israel mengaku langsung mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada Wali Kota dan memberitahu bahwa Kadisnya sedang menerima uang. Dalam waktu 15 menit Wali Kota dan Wakil Wali Kota datang ke hotel dan menemui Israel. Pada kesempatan itu Wali Kota menyampaikan akan mencopot Kadis Pendidikan.

"Tapi saya dengan tegas menyampaikan kepada walikota tidak cukup hanya dicopot tapi diproses secara hukum karena sudah melakukan pungli," kata Israel dalam temu pers dengan wartawan didampingi anggota DPRD Medan Wong Chun Sen dan Rajudin Sagala, di Medan, Selasa (26/7/2016).

Lebih lanjut dia meminta aparat terkait untuk melakukan investigasi serta mengamil tindak lanjut dengan adanya pungutan liar ini.

Sementara itu anggota DPRD Medan Rajudin Sagala, mengkritik keras sekolah yang tidak transparan dalam melakukan penerimaan siswa didik. Dimana ada siswa yang memiliki nilai tinggi justru tidak lulu ke tingkat selanjutnya, sekalipun memiliki nilai yang tinggi.

"Seharusnya, sekolah transparan dalam mengumumkan hasil ujian tertulis," pungkasnya.

Ujian tertulis, tambah Sagala menjadi peluang bagi sekolah dalam melakukan pungli agar peserta didik dan orang tua yang menginginkan anaknya sekolah di negeri bisa terwujud.