MEDAN - Perpustakaan Kota Medan, Senin (25/7/2016), terlihat sepi dan kurang diminati masyarakat. Hal itu disebabkan kurangnya sosialisasi pemerintahan terhadap masyarakat akan pentingnya membaca.

Seorang pengunjung perpustakaan , Irman Irawan mengatakan, seharusnya pemerintah Pemerintah Kota Medan (Pemko Medan) mencari cara lain agar minat baca meningkat. Salah satunya dengan jemput bola ke sekolah - sekolah dan kemasyarakat pinggiran, serta menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat.

"Saat ini masih banyak sekolah - sekolah yang tidak memiliki koleksi buku perpustakaan yang layak, bahkan di daerah - daerah pinggiran seperti Belawan banyak anak yang putus sekolah bahkan buta huruf," terangnya.

Untuk itu ia berharap Pemko Medan punya program yang lebih maju lagi, seperti peretasan buta huruf, dan menaikkan minat baca masyarakat dan lebih peka terhadap hal-hal yang berkembang.

"Model perpustakaan seperti ini dinilai kurang bermanfaat, hal ini bisa dilihat dari rendahnya peminat yang datang dan masih banyaknya masyarakat yang sulit untuk mengakses ilmu pengetahuan melalui perpustakaan," tutupnya.

Sementara itu, salah seorang staf yang bertugas di perpustakaan, Desi mengatakan, pengunjung yang datang di dominasi oleh masyarakat biasa. Menurutnya jumlah koleksi buku yang ada saat ini sekitar satu juta buku yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu.

Dari pantauan GoSumut.com, pengunjung yang datang hanya sekitar 20-30 orang disetiap harinya. Hal ini dapat terlihat dari buku tamu yang ada. Pengunjung juga terlihat hanya memanfaatkan perpustakaan untuk bersantai ataupun mengakses internet sembari bermain media sosial sembari mendengarkan musik. Selain itu, minimnya pengawasan ruangan yang menggunakan Air Conditioning (AC), dimanfaatkan pengunjungan untuk bersantai.