JAKARTA - Dengan beredar luasnya surat terbuka kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dimana surat tersebut mempersoalkan pernyataan Menhub tentang korban meninggal dunia dalam periode angkutan lebaran 2016, pihak Kemenhub segera mencari kebenaranya.

Dan berikut ini adalah hasil atau penjelasan dari Hadi M Djurait selaku Staf Khusu Kemenhub.

Pertama, surat terbuka tersebut mengatasnamakan Ir Tunjung Si 72 ITB (Mantan Dirjen Keteta Api Departemen Perhubungan). Dirjen Perkeretaapian Kemenhub atas nama Ir Tundjung Inderawan (bukan Tunjung) adalah alumni Sipil ITB tahun 1983.

Kedua, setelah surat terbuka tersebut beredar luas di media sosial dan media online, dirinya pun berinisiatif menghubungi Tundjung Inderawan melalui telepon.

"Saya berhasil menelepon pada pukul 16.19 WIB, dari Tanjung Pandan, Belitung, di sela kunjungan Menhub Ignasius Jonan dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki ke bandara Hanandjoedin," ungkapnya.

Melalui hubungan telepon, Tundjung menegaskan bahwa dia tidak pernah menulis surat terbuka tersebut, dan namanya telah dicatut.

Selanjutnya sebagai klarifikasi, Tundjung mengirimkan sms kepada Menhub Ignasius Jonan pada pukul 16.42 Wib, sebagai berikut:

Boss,, sorry ganggu,, fyi Ada yg catut nama saya via WA se olah saya bikin surat terbuka unt sampeyan. Yg nyatut no 085862664... ngakunya nama TH Brahmana yg aku jg gak kenal. Ojok salah tompo yo. Suwun, salam gae klg (tundjung).

Menurut Hadi, kalimat terakhir dalam bahasa Jawa Timuran, kurang lebih yang artinya "Jangan salah terima ya. Terima kasih, salam untuk keluarga".

Ketiga kata Hadi, surat terbuka yang mengatasnamakan Tundjung Insderawan tersebut menyebut salah satu korban meninggal di tengah kemacetan arus mudik adalah "om saya".

"Dari penelusuran kami, satu-satunya korban laki-laki yang meninggal adalah remaja berusia 17 tahun, sedangkan Pak Tundjung saat ini berusia 62 tahun," tukasnya.

Dari fakta-fakta tersebut di atas kata dia, jelaslah bahwa surat terbuka tersebut ditulis dan diedarkan oleh orang tidak bertanggung jawab dengan itikad jahat.

Dalam kaitan jatuhnya korban jiwa di tengah arus mudik angkutan lebaran tahun ini, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam beberapa kesempatan telah menyatakan keprihatinan mendalam, dan telah melakukan berbagai upaya koordinatif bersama instansi terkait agar kejadian serupa tidak terulang dalam periode angkutan mudik dan balik tahun ini. (rls)