SUBULUSSALAM - Menjelang lebaran Idul Fitri 1437 H, pakaian bekas sisa ekspor yang dijual di pasar mingguan Terminal Kota Subulussalam, Aceh diserbu ratusan warga, Minggu (4/7/2016).

Pantauan GoAceh, umumnya para pembeli adalah para ibu-ibu dan tukang becak. Sudah memadati lokasi penjualan itu sekitar pukul 07.30 WIB.

Ramidin Berutu, warga Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri, yang sehari-harinya bekerja sebagai pengayuh becak mesin mengatakan, jika dengan adanya pakaian bekas itu maka dirinya sangat terbantu. Lantaran harga pakaian baru di toko pakaian sangat mahal dan tidak terjangkau bagi masyarakat miskin.

“Alhamdulillah, dengan mengeluarkan Rp 100 ribu saya bisa membelikan baju ketiga anak saya dan juga istri. Mereka pasti senang mendapat oleh-oleh baju bekas (cuci gudang) yang masih terbilang layak pakai,” ujarnya kepada GoAceh saat dia berbelanja baju pakaian cuci gudang di Jalan Malikussaleh, Subulussalam.

Sementara Arifaldi (40) pedagang baju bekas asal Medan ini mengatakan, jika dagangannya sangat diminati masyarakat kelas bawah yang tidak mampu. “Saya baru dua kali berjualan di sini, namun Alhamdulillah berkah Ramadan dagangan saya laris manis diborong pembeli," tuturnya.

Pihaknya mendapatkan baju sisa ekspor-impor ini dari Kota Medan, Sumatera Utara. Dibelinya per karung dengan harga Rp250 ribu, kemudian dipilah-pilah yang masih layak jual.

Harga pakaian pun bervariasi, kaos dijual seharga Rp25 ribu per buah, kemeja Rp25 ribu hingga Rp35 ribu dan jelana jeans Rp40 ribu hingga Rp50 ribu. “Dalam sepekan kami mampu menjual ratusan potong pakaian," paparnya.