JAKARTA- Bertempat di rumah kediaman di Jalan Karangasem, Jakarta, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menggelar buka puasa bersama, yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Mahyudin, anggota MPR, pejabat negara, pimpinan partai politik, wartawan, dan masyarakat, Jumat (24/06/2016).

Banyaknya undangan yang menghadiri acara tersebut hingga pasukan Paspampres pun terlihat sibuk mengatur lokasi atau tempat duduk sekitar 500 san masyarakat.

Dalam acara buka puasa bersama tersebut diisi tauziah oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar.

Dalam tauziahnya, Nazaruddin Umar menuturkan di dalam Al Quran, Allah memiliki maping atau pemetaan. Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa ada bangsa-bangsa yang maskulin, feminin, ada bangsa yang mengandalkan rasio, dan ada bangsa yang keras kepala. 

Nazaruddin menjelaskan janganlah jadi bangsa yang keras kepala, karena bangsa yang keras kepala itu adalah bangsa Israel. "Di dalam Al Quran bangsa Israel disebut sampai 62 kali dan semuanya berkonotasi negatif," ujarnya.

Lebih lanjut dalam tauziahnya dikatakan di dalam Al Quran dikabarkan selalu terjadi persaingan antara kebaikan dan kebatilan. Namun ditegaskan oleh Nazaruddin bahwa dalam sejarah selalu mengabarkan bahwa kebaikan selalu menang atas kebatilan.

Dikatakan kembali bahwa bangsa yang keras kepala itu selalu menjadi perhatian dari Allah. Tempat agama dan nabi turun berada di tengah-tengah bangsa yang keras kepala.

Menurut Nazaruddin Ummar bangsa yang keras kepala dan selalu ngeyel itu adalah bangsa yang tidak pernah bersyukur. Sehingga Allah menurunkan 25 Nabi di tempat bangsa-bangsa yang keras kepala dan ngeyel itu.

Nazaruddin Ummar mengajak para tamu yang hadir untuk selalu bersyukur, sebab kata dia, bangsa Indonesia bukan termasuk bangsa yang keras kepala dan suka ngeyel. Sehingga Allah tidak menurunkan nabi di Indonesia. Meski demikian bangsa Indonesia mampu melaksanakan ajaran-ajaran Allah. Indonesia menurutnya tidak kalah dengan bangsa-bangsa di mana agama dan nabi diturunkan.

Sebagai bangsa, menurut Nazaruddin Ummar, Indonesia adalah bangsa yang mendapat sorotan dan perhatian dunia. ***