TAPAKTUAN - Sejak dibangun pada tahun 2013 lalu,  Pasar Swalayan Simpang Empat Kasik Putih, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan tak pernah digunakan. Bangunan berlantai dua itu dibiarkan terbengkalai hingga menimbulkan protes dari kalangan dewan.

Anggota DPRK Aceh Selatan, Adi Zulmawar, Minggu (12/6/2016)  mengatakan, tidak sepatutnya bangunan megah seperti itu dibiarkan menjadi kandang kambing, kotor dan  rusak. Untuk itu, ia mendesak pemerintah daerah segera memanfaatkan gedung tersebut

"Untuk membangun gedung itu Pemerintah Aceh menggelontorkan dana lebih kurang Rp.5 miliar bersumber dari dana Otsus. Usai dibangun, malah dibiarkan terbengkalai dan mubazir,” kata Adi Zulmawar.

Ia menilai pihak Disperindagkop dan UKM Aceh Selatan kurang memahami tatakelola dan pemanfaatan fasilitas yang ada. “Sehingga gedung semewah itu tidak berhasil mendatangkan PAD bagi Aceh Selatan," tambahnya.

Ke depan,  ia berharap tidak ada lagi fasilitas yang tidak difungsikan. Penelantaran aset, sebutnya, sama halnya merugikan keuangan daerah. “Apabila pasar swalayan ini berhasil difungsikan dan mampu memberikan keuntungan bagi daerah, maka  jajaran DPRK Aceh Selatan akan senantiasa memberi dukungan untuk program yang lainnya,” pungkas Adi Zulmawar. 

Sementara itu Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UKM Aceh Selatan, Saipul Rahman mengaku pihaknya akan segera memfungsikan gedung itu setelah dilakukan beberapa perbaikan. "Kita upayakan tahun ini difungsikan. Namun butuh beberapa  perbaikan agar masyarakat merasa nyaman,” katanya.