BANDA ACEH - Atlet catur Aceh dalam waku dekat akan masuk Pelatda PON. Namun dari itu, diharapkan dapat meraih medali walaupun hanya medali perunggu. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Umum Pengprov Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Aceh Muklis Azhar baru-baru ini. “Target tersebut memang sangat berat namun saya yakin di bawah asuhan pelatih M Hendrik hal tersebut bisa terwujud,” terang Muklis Azhar yang akrab disapa Pak Ulis ini.

Sambung Pak Ulis, dalam kepengurusan Pengprov Percasi Aceh periode ini yang belum sampai setahun telah banyak tercipta hasil gemilang dan bahkan belum pernah terjadi sepanjang sejarah perjalanan catur Aceh.

Dia mencontohkan, seperti Witta Rahayu lolos sebagai atlet catur putri ke PON, M Nasir meraih satu medali perak, 3 medali perungggu pada even Porwil atas nama dan Marzuki Tarigan, menduduki peringkat 9 Kejurnas Catur ke-45 di Jakarta atas nama Zulkhairi dan terakhir paling fenomenal adalah raihan Master FIDE pertama bagi Aceh atas nama Zukkhairi dan M Hendrik yang saat ini dipercaya sebagai pelatih PON Aceh.

“Untuk ke depannya sesuai dengan komitmen para pengurus semua, akan diusahakan adanya sekretariat yang menjadi tempat berkumpulnya para atlet. Nanti bisa menjadi pusat pelatihan dan pelaksanaan even catur sehingga proses pembinaan terhadap para atlet catur akan lebih terarah,” katannya.

Sementara itu Sekretaris Umum Pengprov Percasi Aceh M. Hendrik yang juga palatih PON Aceh, menyebutkan, paling telat November ini pihaknya sudah punya sekretariat dan jika memungkinkan sekaligus akan digulirkan liga catur Aceh.

“Ini adalah harapan para atlet jadi saya bersama Ketua Umum berkomitmen untuk mewujudkan harapan ini, walaupun pada kenyataannya sampai saat ini anggaran Percasi tidak tersedia sama sekali. Namun inilah yang namanya tantangan dan kita akan lakukan secara bersama-sama membangun catur di Aceh ini,” ujar Hendrik.

Menyangkut target medali yang diharapkan oleh Ketua Umum, Hendrik mengatakan sebagai pelatih tentu hal tersebut harus diusahakan semaksimal mungkin karena ini merupakan tanggung jawab.

“Saya dulu juga menjadi pelatih pada PON XVIII di Riau tahun 2012 saat itu atlet saya menempati peringkat lima perorangan putra catur standar atas nama Zulkhairi, jadi kini saatnya memperbaiki peringkat tersebut walaupun saat PON XIX ke depan ini di Jawa Barat,” sebutnya.

Nomor perorangan putri mempunyai saingan yang berat karena akan menghadapi dua orang Grand Master Wanita, salah satuanya adalah Irene Kharisma yang telah menjadi juara Indonesia di kelompok putri selama lima tahun lebih. Namun dia yakin akan mampu mencuri satu medali perunggu.