JAKARTA- Menpar Arief Yahya menggerakkan seluruh potensi di Kemenpar untuk "mengeroyok" ramai-ramai dalam percepatan 10 Bali Baru. Termasuk empat Perguruan Tinggi milik Kementerian, yakni STP Bandung, STP Nusa Dua Bali, Akpar Medan dan Politeknik Pariwisata Makassar, yang sudah lama eksis.

"Mereka wajib berpartisipasi aktif dalam persiapan SDM-Masyarakat-Industri pariwisata untuk 10 Destinas Prioritas itu," ucap Menpar Arief Yahya, di Jakarta.

Ke-10 Destinasi Utama itu adalah Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara. "Paling tidak, para mahasiswa bisa mendampingi dan menularkan ilmu di kampus ke masyarakat, yang sangat membutuhkan sentuhan hospitality," kata Arief Yahya.

Semua resourches memang dikerahkan dengan spirit WIN-way, Wonderful Indonesia Way. Sebuah jurus yang menjadi corporate culture kementerian yang dipimpin mantan Dirut PT Telkom itu. Tiga S, biasa dia sebut, dengan solid, speed dan smart. "Semua potensi dan sumber daya manusia Kemenpar harus melangkah dengan spirit 3S itu," ujarnya yang juga meminta konsisten melibatkan mahasiswa pariwisata, agar kaya pengalaman.

Deputi Kelembagaan dan SDM, Ahman Sya sudah mengeluarkan SK yang menugaskan kepada empat perguruan tinggi Kemenpar itu untuk actions. Mereka dibagi dalam 4 wilayah, sesuai dengaj 10 top destinasi, yakni Barat, Timur, Tengah dan Utara. "Akpar Medan membangun Toba, STP Bandung menghandle Kep. Seribu dan Kota Lama, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang dan Borobudur. STP Bali menangani Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo. Poltekpar Makassar: Wakatobi dan Morotai," jelas Prof Ahman.

STP Nusa Dua Bali misalnya, sudah bergerak melakukan monitoring pelatihan pelayanan prima bagi para pedagang cinderamata dan warung-warung di sekitar kawasan Mandalika, Lombok Tengah. "Kami bekerjasama dengan ITDC Indonesian Tourism Development Corporation, manajemen nya KEK Mandalika. Kegiatan ini berlangsung pada 30 Mei sampai 1 Juni 2016," kata Kepala STP Nusa Dua, Byomantara.

Lain lagi dengan Akpar Medan. Mereka sudah melakukan Signing MOU, guest lecture dan Live Demo makanan tradisional Danau Toba oleh Chef Juna di Akpar Medan dalam rangka pengembangan SDM di bidang culinery. "Kami sedang lakukan penelitian applied individu Dosen Akpar Medan sebanyak 33 dosen fokus pada Destinasi Prioritas Danau Toba. Kami juga terus lakukan penelitian aplikasi mahasiswa sebanyak 10 kelompok pada destinasi prioritas di Toba," ungkap Faisal S, Kepala Akpar Medan.

Faisal juga menjelaskan, saat ini ada program pengabdian masyarakat sebanyak 15 kelompok, fokus pada destinasi prioritas Danau Toba, seperti memasak, waiter, hygine sanitasi, pemandu lokal, bahasa Inggris, kamar dekorasi, pelayanan prima, pembuatan paket wisata dan lainnya. Beberapa pelatihan dasar SDM kepariwisataan dan sertifikasi kompetensi, para dosen Akpar Medan juga sebagai narasumber.

Kepala STP Bandung Anang Sutono juga melaporkan, pihaknya berencana berpartisipasi pada FPS, Field Project Study mahasiswa dan dosen untuk Tanjung Lesung, Banten, bekerja sama dengan JABABEKA. Saat ini posisinya sedang finalisasi. "Kami juga sedang finalisasi untuk kajian Integrated Rrsearch oleh mahasiswa dan dosen tentang Competitive Advatage untuk Great Jakarta," kata Anang.

Pihaknya juga tengah melakukan peningkatan kapasitas SDM Wakatobi, Bangka Belitung, Mentawai, Toraja, Pangkeb, melalui pemberian beasiswa mahasiswa, bekerja sama dengan Swisscontact. "Juli-Agustus nanti ada rencana pemberdayaan masyarakat Kepulaan Seribu melalui pemanfaatan bahan bahan lokal untuk UMKM kerjasma dengan Bank Indonesia," kata dia.

Pusat kajian seni kuliner Indo STP Bandung, lanjut Anang, sedang membantu menyiapkan data based kuliner di Wakatobi, Labuan Bajo, Tanjung Keyang dan Lombok. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Swiss Contact. "Pada Bulan Juni baru masuk fase FGD, focus group discussion," jelasnya.

Poltekpar Makassar, juga bergerak. Mereka melakukan penyuluhan pariwisata bagi masyarakat di sekitar destinasi Wakatobi. Targetnya 100 masyarakat di seputar destinasi pariwisata yang mengandalkan wisata bawah laut, bentang pantai dan antarpulau itu. "Kami juga berencana melakukan penelitian terapan tentang pengembangan SDM profesional pariwisata di Wakatobi. Targetnya, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk pengembangan SDM di sana," jelas Komang OBAMA, Direktur Poltekpar Makasar. (*/dnl)