IDI - Untuk mencegah maraknya pencurian ikan (illegal fishing) dan upaya penyuludupan Narkoba ke Aceh, Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Aceh Timur tingkatkan patroli laut di perairan Selat Malaka. Namun luasnya wilayah, dengan personel dan armada terbatas, membuat pemantauan tidak berjalan maksimal. “Begitu kita terima informasi dari masyarakat tentang adanya aksi pencurian ikan oleh kapal nelayan asing, kita langsung bergerak. Namun sering kali, saat kita tiba, target operasi sudah hilang. Kemungkinan mereka telah mencium kedatangan kita,” kata Kasat Polair Polres Aceh Timur, Iptu Pidinal Limbong, Rabu (25/5/2016).

Operasi yang dilakukan pihaknya, kata Limbong, merupakan bentuk dukungan atas keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dalam memerangi pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia.

Peningkatan intensitas patroli, sebutnya, sudah dilakukan Satpolair Polres Aceh Timur sejak keluar kebijakan memerangi pelaku pencurian ikan. “Siang malam kita senantiasa melakukan patroli rutin secara bergantian. Tujuannya untuk mengantisipasi setiap kejahatan laut yang bisa terjadi di perairan wilayah hukum Polres Aceh Timur, termasuk kejahatan penyuludupan Narkoba,” kata Limbong.

Di tengah terbatasnya personel dan armada, pihaknya tetap berupaya menjaga laut di wilayah hukum Polres Aceh Timur. "Kita tidak terlalu permasalahkan. Kita maksimalkan anggota yang ada,” katanya.