JAKARTA- Terkait isu adanya uang tebusan yang diberikan kepada pihak Abu Sayyaf, menjadi bahan gunjingan dan mirip dengan pembebasan 10 sandera sebelumnya. Hal ini sangat disayangkan dan Pemerintah diharap bisa memberikan klarifikasi.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, ketika dikonfirmasi masalah uang tebusan sandera ini.

"Terkait sandera secara prinsip kita apresiasi dan ikut bersyukur telah terbebaskan. Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada lagi yang main klaim dan saya kira itu sangat baik karena kasian para sanderanya . Sudah berbulan-bulan jadi Sandra dan kemudian yang lain ribut tentang mengklaim, apalagi kemudian dibalik itu ada keinginan politik yang lain . Saya kira ini ujian ke tulusan untuk membantu saja mereka," tuturnya kepada GoNews Group, Kamis (12/05/2016) di Senayan Jakarta.

Namun dirinya juga merasa heran, karena informasi yang ia baca dari media, masih saja muncul, ternyata ada yang bayar. "Nah ini menurut saya harus dipastikan, pemerintah Indonesia penting untuk menelusuri ! Siapa yang kelima membayar, sampai dengan 50000000 peso, Pemerintah harus klarifikasi soal ini," tukasnya.

Dan itu satu hal yang menurut Hidayat tidak sesuai dengan kebijakan dari pemerintah. "Jadi menurut saya itu penting untuk pihak perintah untuk mengklarifikasi, kalau dibiarkan ada bayar-bayar seperti ini dikhawatirkan ini akan menumbuh suburkan mereka," tegasnya.

Jika benar ada yang melakukan pembayaran, Hidayat khawatir Kelompok Abu Sayyaf akan melakukan hal serupa dikemudian hari.

"Kalau dibayar tentu mereka senang, dan akan mengulangi lagi, dan bakal jadi masalah baru lagi. Jadi menurut saya dengan adanya informasi dari media di Filipina bahwa ada pembayaran sampai dengan 50 juta peso itu harus diratifikasi pemerintah. Presiden harus menegaskan bahwa tidak pernah itu menjadi kebijakan pemerintah dan pemerintah tidak setuju dengan seperti begitu begituan," pungkasnya. ***