ACEH TENGAH - Ribuan masyarakat dari lima desa dalam Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah melakukan penghadangan belasan truk pengangkut sampah milik Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) setempat, Jum’at (29/4/2016).

Kelima desa yang menolak adalah, Melie Jadi, Genting Gerbang, Semelit Mutiara dan Jerata. Mereka tetap bersikeras melarang pembuangan sampah di Uwer Tetemi.

Pemblokiran jalan yang dilakukan ribuan masa yang terdiri kaum bapak, ibu dan anak-anak, menolak keras keberadaan TPA di Uwer Tetemi yang berada di kampung mereka. Pasalnya, selama beroperasi TPA tersebut, warga merasa resah dengan kondisi lalat yang menyerang hingga ke rumah warga.

“Kami menolak keras tempat pembuangan sampah disini, selain menjadi biang penyakit. Makan saja kami harus menggunakan kelambu,” keluh warga dari lima kampung tersebut di seputaran TPA Uwer Tetemi kepada GoAceh.co.

“Dari kemaren sore hingga saat ini, warga masih memblokir jalan kelokasi TPA Uwer Tetemi. Tadi malam pun, kami tidur di sini,” ujar Saiful.

Untuk menghindari amukan masa, belasan truk sampah yang membawa muatan terpaksa diamankan ke kantor Camat Sili Nara.

Di sisi lain, tumpukan sampah yang berserakan di seputaran Kota Takengon sudah berlangsung sepekan, sehingga mentutupi setengah badan jalan. Di mana tumpukan sampah sudah mengeluarkan bau yang sangat menyengat seperti kawasan Terminal Lama, Jalan Semgeda, Pasar Inpres, Simpang Bebesen, Jalan Yos Sudarso, Pasar Paya Ilang, Jalan Lintang.

Bahkan warga yang melintas di jalan itu harus menutup mulut dan mengunakan masker untuk menghindari bau tersebut.

Mendapat informasi tersebut, Bupati Aceh Tengah Ir H Nasarudin, Kapolres AKBP Dodi Rahmawan, Dandim 0106 Letkol Inf Feri Ismail turun langsung ke lokasi tersebut untuk melakukan pertemuan dengan warga.

Soal keluhan serangan alat, pihaknya akan segera diatasi seperti sampah yang ada di lokasi akan ditimbun. Namun dalam pertemuan tersebut warga tetap menolaknya.

Hingga berita ini diturunkan Muspida dan sejumlah kalangan DPRK dan pejabat lainnya masih melakukan negosiasi dengan warga setempat untuk mencari titik temu dalam persolan ini. (ron)