JAKARTA- Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Kasatlak Prima) Ahmad Soetjipto mengatakan masalah administrasi tentang perbaikan lintasan sintetis (track) khusus lompat jauh di GOR Mengwi Badung, Bali yang akan dijadikan tempat latihan atlet lompat jauh, Maria Londa untuk persiapan menghadapi Olimpiade Rio de Jeneiro, Brasil 2016 telah selesai.

Bahkan, personil Satlak Prima yang melakukan kunjungan, 18 April lalu juga telah bertemu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Badung, I Ketut Widia Astika dan Setda Kabupaten Badung, Kompyang Suandika.

"Satlak Prima sudah melakukan koordinasi dan telah mendapat persetujuan Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta melalui Sekerataris Daerah Badung, Kompyang Suandika. Jadi, masalah administrasi perbaikan lintasan sintetis lompat jauh bagi Maria Londa yang akan dibangun di GOR Mengwi telah selesai," kata Ahmad Soetjipto kepada GoNews Group, Kamin (27/04/2016) di Jakarta.

Menurut Ahmad Soetjipto, GOR Mengwi cukup layak digunakan sebagai tempat latihan Maria Londa yang dipersiapkan untuk menghadapi Olimpiade Rio de Jeneiro 2016. Bahkan, lintasan sitentis khusus lompat jauh yang berstandar internasional tersebut bisa juga digunakan atlet Bali lainnya.

"Pengerjaan akan dilakukan kontraktor bersertifikat secepatnya dan Pemkab Badung juga telah bersedia menangani masalah perawatannya," kata Ahmad Soetjipto.

Dalam menghadapi Olimpiade Rio de Jeneiro 2016, Satlak Prima memenuhi seluruh kebutuhan atlet dari sembilan cabang olahraga (cabor) yang masih menjalani persiapan. Kesembilan cabor itu adalah atletik, renang, bulu tangkis, panahan, dayung, voli, sepeda, judo, dan angkat besi. Dua cabor yang tadinya dipersiapkan ke pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut yakni berkuda dan taekwondo gagal meloloskan atletnya.

"PB PODSI juga telah mengajukan pembelian peralatan latihan atlet dayung ke Satlak Prima dalam upaya mengangkat prestasi atlet," kata Hari Sidharta, Wakil Ketua Umum 1 PB PODSI, pekan lalu.

Program latihan La Memo dan Dewi Yuliawati yang telah meraih tiket ke Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 di Belanda juga didukung penuh Satlak Prima. Begitu juga dengan Tim LM4 (Ihram, Tanzil, Ardy dan Ferdy) yang akan menjalani latihan di tempat yang sama untuk persiapan menghadapi FISA European and Final Olympic Qualification di Luzern, Swiss, 22-24 Mei 2016.

"Selain atlet-atlet Olimpiade Rio de Jeneiro, Satlak Prima juga membiayai program latihan Tim Rowing yang berjumlah delapan atlet ke Belanda untuk persiapan Asian Games Jakarta-Palembang 2018," katanya.

Dalam menjalani latihan di luar negeri, kata mantan Kepala Staf Angkatan Laut ini, cabor (PB/PP) hanya menetapkan negara mana yg dipilih. Kemudian, Satlak Prima memberikan persetujuan setelah melakukan verifikasi apakah mitra kepelatihan negara yang diajukan PB/PP tersebut betul betul layak untuk mendampingi elite squad indonesia.

"Satlak Prima benar-benar meminta dan mengarahkan semua cabor inti untuk bekerja sama dengan mitra luar negeri yang akan membantu atlet untuk optimalisasi latihan mereka. Dari pengamatan Satlak Prima selama ini lingkungan kepelatihan di dalam negeri sebagian besar belum memenuhi tuntutan lingkungan keunggulan. Melalui mitra itulah, kita berharap para pelatih akan banyak mengambil pelajaran tentang bagaimana menciptakan lingkungan kepelatihan yang unggul atau high performance environment," ujarnya.

"Jika program training camp di luar negeri bisa dimanfaatkan dengan baik berarti pemerintah tidak sia-sia mengeluarkan investasi jangka panjang yang sangat besar itu. Sebab, kita akan memperoleh hasil yang sepadan," tambahnya. (***)