BIREUEN - Terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP) tipe B di kawasan Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, hingga kini belum juga difungsikan.

Sementara kondisi di lapangan, terminal yang sudah rampung dibangun sejak tahun lalu itu kini sudah tak terawat lagi. Padahal, terminal ini dibangun dengan dana yang tak sedikit, Rp3.016.695.000 dari anggaran Otonomi Khusus (Otsus).

Pantauan GoAceh.co, sejauh ini tidak terlihat adanya tanda-tanda kehidupan di terminal tersebut, bahkan kondisinya mulai ditumbuhi semak belukar.

“Bila kita lihat kondisi bangunannya, sudah sepantasnya difungsikan, karena sudah lama rampung dikerjakan, apalagi di depan area terminal telah dibangun taman. Tapi anehnya, sudah setahun lebih, terminal tersebut belum juga diresmikan pemakaiannya,” kata Sulaiman, warga setempat.

Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informatika Bireuen, Mulyadi SE MM ketika dikonfirmasi GoAceh.co, Rabu (26/4/2016) mengaku, terminal tersebut belum bisa difungsikan.

“Sejauh ini kita belum tahu kegiatan operasionalnya, karena bila ditinjau dari jalan lintas untuk bus dari arah selatan, seperti bus dari arah Takengon, mereka pasti tidak mau mutar arah dari Kota Bireuen hanya untuk masuk terminal,” katanya.

Hal inilah, menurutnya, antara lain yang menyebabkan belum difungsikan terminal tersebut dan untuk selanjutnya, perlu adanya masukan serta kebijakan lain.

Di tempat terpisah, anggota Komisi D DPRK Bireuen Ruslan Amin mengaku sangat prihatin dengan kondisi terminal itu. Menurutnya, dengan dana pembangunan yang sangat besar, tapi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.

“Seharusnya segera difungsikan. Kan sayang bangunannya sudah rampung, tapi tak difungsikan. Itu sama saja menghabur-hamburkan uang,” katanya.

Untuk itu kita berharap, pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Bireuen segera mencari solusi, sehingga tidak menjadikan terminal itu seperti bangunan tanpa tuan. (jon)