BANDA ACEH - Tak cukup dengan sebutan Kota Madani, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal menginginkan ibu kota Aceh itu menjadi kota yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. Hal itu disampaikan ketika membuka dakwah umum yang digelar Dinas Syariat Islam di Masjid Baitus Shalihin, Ulee Kareng, Sabtu (23/4/2016). “Kita ingin bangun peradaban Islam yang kuat di Banda Aceh. Kita ingin Banda Aceh menjadi kota yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. Iman kita harus kuat karena tantangannya juga banyak. Misonaris, pelecehan seksual dan gaya hidup bebas merupakan tantangan kita semua. Solusinya hanya dengan iman, mari kita jaga keluarga kita,” ajak Illiza.

Dikutip dari berbagai sumber, Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur yang memiliki makna Negeri yang Subur dan Makmur, Adil dan Aman. Kalimat merupakan istilah yang diambil dari firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala ketika menyebut Negeri Saba’ yang indah dan subur alamnya, dengan penduduk yang selalu bersyukur atas nikmat yang mereka terima.

Sambung Wali Kota Illiza Sa'aduddin Djamal, Islam di Aceh dalam perjalanannya telah mengalami beberapa fase. Setelah mengalami kejayaan di sejumlah era, seperti pada era kepemimpinan para sulthanah, Islam sempat mengalami fase penurunan saat masa penjajahan.

“Hari ini kita ingin ulangi kejayaan itu, maka dakwah merupakan hal penting. Dan dakwah merupakan tugas kita semua,” ujar Illza.

Illiza meyakini dengan terus berdakwah Islam di Banda Aceh dan Aceh akan kembali menemukan kejayaannya sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah SAW dalam membangun Kota Madinah.

Dalam kesempatan ini, Illiza juga meminta warga kota terus meningkatkan iman dan taqwa, karena misi membangun peradaban Islam di Banda Aceh juga tidak terlepas dari sejumlah tantangan.

Sementara isi ceramah bertajuk ‘senandung dakwah’ tersebut disampaikan oleh ustad Dr H Haslin Baharim asal Malaysia dan ustad Dr H Abdullah Khairi. Dakwah ini juga diselingi dengan syair-syair cukup merdu yang dilantunkan grup nasyid Raihan asal Malaysia. (mku/rel)