PAINAN - Jembatan yang putus karena Banjir pada Senin (11/4/2016) di Kampung Kambang Harapan Kenagarian Kambang Utara Kecamatan Lengayang Pesisir Selatan masih menyebabkan 15 kepala keluarga yang tinggal di sana masih kesulitan melakukan perjalanan. Dan untuk memudahkan transportasi warga di lokasi jembatan putus kini dibangun jembatan darurat dari Pohon Pinang. Dan itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, sementara jembatan tersebut hanya satu-satunya akses jalan ke sana.

Sainul 40 warga Kampung Kambang Harapan mengungkapkan akibat putusnya jembatan dia harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengangkut hasil panen sawitnya,dimana setiap i Kg sawit dia harus mengeluarkan biaya tambahan Rp 100.

"Akibat putusnya jembatan ini banyak sawit milik warga yang harus dipanen namun harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengangkut hasil panen, sebab jembatan yang putus tersebut merupakan satu satunya jalan," ujarnya

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni yang meninjau langsung kondisi jembatan itu cukup prihatin dengan kondisi tersebut, karena 15 Kepala keluarga harus terisolir karena kondisi ini. Menurutnya upaya untuk membangun jembatan secara permanen akan segera diupayakannya.

"Namun untuk memudahkan warga akan segera dibangun jembatan mengunakan tangap darurat sehingga bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan hasil panen sawit warga bisa dibawa dengan mudah dan warga tidak harus mengeluarkan biaya tambahan," ujarnya dilansir dari pesisirselatankab.go.id.

Pada kesempatan itu Hendrajoni juga mengharapakan warga bisa bisa meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana,karena bencana terjadi kapan saja yang akan mengancam jiwa dan menimbulkan kerugian yang besar baik materi maupun jiwa.

Kepala BPBD Pessel Pri Nurdin mengungkapkan akibat banjir yang terjadi Senin (11/4) kemarin beberapa sarana dan prasarana pital masyarakat juga ikut hancur, khusus untuk Kecamatan Lengayang kerugian yang ditimbulkn akibat banjir mencapai Rp 8,2 Milyar , kerugian terbesar karena robohnya sebuah jembatan, dan beberapa lahan pertanian warga yang berada disepanjang pinggiran sungai juga ikut terbawa oleh banjir.

''Untuk tahap awal akan dilakukan pengangunglangan dengan tanggap darurat, dan kedepannya akan didata dan akan diajukan untuk bisa dibangun jembatan permanen," ujarnya.

Selain meninjau kondisi jembatan yang roboh karen banjir , Hendrajoni juga meninjau abrasi sungai Batang Kambang yang kondisi bibit sungainya telah mengancam pemukiman dan lahan warga. Ribuan rumah warga yang berada disepanjang aliran sungai telah semakin terancam apalagi seringnya terjadi banjir sehingga mengikis pinggiran sungai.

"Untuk menormalisasikan sungai ini membutuhkan biaya yang sangat besar, untuk itulah diupayakan bantuan alokasi dari pusat untuk segera dilakukan normalisasi, kita akan upayakan itu semua," ujarnya. (***)