JAKARTA- Mantan Komite Etik FIFA, Dali Tahir memastikan kepergian Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir yang akrab dipanggil Eto dan Ketua Komite Adhoc FIFA/PSSI, Agum Gumelar untuk melobi FIFA agar mencabut sanksi Indonesia tidak akan membuahkan hasil.

"Percuma Etho melobi dan pak Agum datang ke Swiss untuk menemui Presiden FIFA dan meminta agar sanksi Indonesia dicabut. Saya pastikan kunjungan itu tidak akan membuahkan hasil karena persoalannya ada di Indonesia," jelasnya, kepada Legislatif.co (GoNews Group), Jumat (15/04/2016) di Jakarta.

Menurut Dali Tahir, persoalannya yakni ada di tangan pemerintah dengan adanya SK Pembekuan PSSI yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi. "Gampang saja menyelesaikan sanksi FIFA itu. Cukup cabut SK Pembekuan itu," tegasnya.

Yang lebih membuat Dali Tahir bingung yakni Eto datang ke Swiss akan mengajukan persyaratan pencabutan SK Pembekuan PSSI. Yakni, pengurus PSSI pimpinan La Nyalla Mattaliti harus dibubarkan dan disetujui adanya Kongres Luar Biasa PSSI untuk mengganti kepengurusan.

"Saya semakin bingung saja kapasitas Etho itu apa? Kok dia bisa-bisanya mengajukan persyaratan KLB yang tidak mungkin dipenuhi FIFA. Yang berhak menggelar KLB itu bukan pemerintah tetapi anggota PSSI melalui permintaan dari 2/3 anggota resminya," jelas Dali Tahir.

Lebih jauh Dali mengungkapkan kondisi sepakbola Indonesia semakin terpuruk jika pemerintah terus melakukan intervensi. Apalagi, Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) memberikan dukungan penuh terhadap PSSI dan tidak mentolerir adanya intervensi pemerintah.

"Dukungan AFC itu akan menjadi acuan bagi FIFA bahwa intervensi pemerintah tidak dipekenankan. Dan, sanksi Indonesia tidak akan dicabut bilamana pemerintah tetap ngotot mempertahankan SK pembekuan PSSI," tandasnya. ***