BUKITTINGGI - Seorang siswi kelas IX SMPN 6 Bukittinggi bernama Viki Ferdian Putri (15) meninggal dunia, Senin 28 Maret 2016 sekitar pukul 06.00 WIB, karena terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSI Ibnu Sina, Bukittinggi. Sebelum meninggal, Viki sempat menjalani perawatan medis sejak Jumat 25 Maret 2016, sebelumnya pihak rumah sakit juga telah melakukan perawatan, transfusi darah, dan infus. Namun karena kondisinya sudah parah saat masuk rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong lagi.

"Kami dari pihak sekolah sangat berduka dan kehilangan sekali atas peristiwa ini. Kita semua tahu Viki adalah anak yang berprestasi, Saya bersama sejumlah guru serta siswa lainnya tadi siang ikut mengantar jenazah almarhumah Viki ketempat peristirahatannya yang terakhir siang tadi, "ungkap Kepala Sekolah SMPN 6, Masrinal pada GoSumbar.

Masrinal juga menyatakan tidak mengetahui persis penyakit yang diderita korban, yang dia tahu Viki memang pernah mengalami Mag Kronis sebelum terkena DBD, ujarnya.

Sebelumnya, kasus DBD juga telah merenggut nyawa seorang Siswa SMPN 1 Bukittinggi bernama Angga Maulana Putra, pada awal Februari 2016 lalu.

Seperti dilansir dari laman wikipedia, Demam berdarah atau demam dengue(disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau/ beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejaladari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperticampak; dan nyeri otot dan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah(saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.

Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.

Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut. Terdapat beberapa tindakan pencegahan demam dengue. Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah. Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah, dia mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena, menggunakan jarum dan pipa infus), atautransfusi darah (diberikan darah dari orang lain).

Sejak 1960-an, semakin banyak orang yang terkena demam dengue. Penyakit tersebut mulai menimbulkan masalah di seluruh dunia sejak Perang Dunia Kedua. Penyakit ini umum terjadi di lebih dari 110 negara. Setiap tahun, sekitar 50–100 juta orang terkena demam dengue.

Para ahli sedang mengembangkan obat-obatan untuk menangani virus secara langsung. Masyarakat pun melakukan banyak usaha untuk membasmi nyamuk.

Deskripsi pertama dari demam dengue ditulis pada 1779. Pada awal abad ke-20, para ilmuwan mengetahui bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus dengue, dan bahwa virus tersebut ditularkan (atau disebarkan) oleh nyamuk.(**)