JAKARTA- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengakatakan putusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait nasib blok Masela, cenderung terlambat.

"Harusnya keputusan bisa segera. Sebelum ada kisruh. Dudukkan secara internal dikaji baik buruk lalu diambil keputusan sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak perlu kita dengar di muka publik," kata Fadli kepada Legislatif.co (GoNews Group) di Gedung DPR Jakarta, Kamis (24/3/2016).

Di sisi lain, meski terlambat dan menyisahkan banyak pekerjaan rumah, Fadli menghimbau agar publik melihat sisi positif dari putusan yang diambil Jokowi itu.

"Kita lihat kelebihan dari keputusan itu bisa melibatkan masyarakat di sekitar lokasi dan kontraktor. Tapi masalahnya ada pekerjaan rumah terkait pembebasan tanah," ungkapnya.

Sebelumnya, setelah memicu konflik panjang dan perdebatan antar Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri ESDM Sudirman Said, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan proyek Blok Masela dibangun di darat atau onshore dengan mempertimbangkan berbagai masukan dan saran yang diberikan.

"Ini adalah sebuah proyek jangka panjang tidak hanya 10 tahun atau 15 tahun, tapi proyek sangat panjang yang menyangkut ratusan triliun rupiah, oleh sebab itu dari kalkulasi perhitungan, pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung kita putuskan dibangun di darat," kata Jokowi haru Rabu kemarin. ***