JAKARTA- Dengan lantang klub Persiwa Wamena menolak undangan dari Tim Transisi. Bahkan mereka juga mengajak klub lain untuk melakukan hal yang sama. Padahal mereka sendiri belum juga menerima undangan dari Tim Transisi.

Namun klub Divisi Utama asal Papua Persiwa Wamena melalui Manajernya Agus Santoso, berpendapat undangan tersebut tidak perlu dihadiri, karena akan menjadi pemicu dan menambah kisruh di sepakbola tanah air.

"Saya serukan dan mengajak kepada semua klub-klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama untuk tidak hadir dalam acara itu," ungkap Agus Santoso, Minggu (06/03/2016).

Selama ini Agus memang terkenal melontarkan kritikan tajam terhadap kebijakan Kemenpora, bahkan menurutnya, klub-klub yang merupakan anggota sah PSSIĀ  sudah muak dengan segala bentuk manuver yang dilakukan Imam Nahrawi.

Akibat kebijakan Menpora Imam Nahrawi yang membekukan PSSI melalui SK NO 01307, klub-klub yang ada dipelosok tanah air pun ikut mati karena tak bisa kompetisi. Pemain sepakbola terinjak-injak, nasib tak jelas, bahkan sudah mulai banyak yang menganggur.

Bukan hanya itu saja, sebagian pemain juga sudah banyak alih profesi gara-gara Imam Nahrawi. "Ada yang jualan bubur, ngojek, kuli bangunan, miris saya melihatnya," tukasnya.

Dirinya juga menegaskan, untuk saat ini yang dibutuhkan dari Menpora bukan rapat-rapat tak jelas. Tapi kesseriusan Imam mencabut Pembekuan. "Yang kami perlukan adalah pencabutan pembekuan PSSI, kalau memang Kemenpora menyayangi rakyatnya ya cabut pembekuan PSSI itu. Tidak usah banyak manuver," ujarnya.

Menurutnya, jika klub-klub Kalau menemui tim transisi yang sudah dikatakan FIFA sebagai pihak ketiga dan bisa dikatakan intervensi , maka keanggotaan bisa dicabut. "Pemerintah harus menyadari, PSSI itu sudah merupakan bagian dari komunitas internasional dan ada aturannya," pungkasnya. ***