Sebuah kemenangan dengan skor 2-0 atas Kosovo sudah cukup bagi Islandia, yang hanya memiliki 335 ribu warga negara, untuk lolos ke putaran final Piala Dunia di Rusia tahun depan dan itu menjadi rekor baru sepanjang sejarah.

Sepasang gol yang dilesakkan oleh Gylfi Sigurdsson dan Johann Berg Gudmundsson sukses memenangkan Islandia di hari Senin (9/10) malam kemarin waktu setempat. Mereka lolos sebagai pemuncak klasemen akhir Grup I dengan rekor tujuh kemenangan, satu kali imbang dan dua kekalahan, unggul dua poin dari Kroasia di peringkat kedua.

Dengan jumlah rakyat yang hanya 335 ribu, Island mengungguli rekor Trinidad & Tobago yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2006 dengan populasi 1,3 juta jiwa dan menjadi negara dengan jumlah rakyat paling sedikit yang lolos ke Piala Dunia.

Irlandia Utara, yang lolos di tahun 1982 dengan populasi 1,5 juta jiwa, kemudian Slovenia di tahun 2002 dengan rakyat kurang dari 2 juta orang dan terakhir Kuwait dengan jumlah 2 juta orang di Piala Dunia 1982, melengkapi lima negara dengan jumlah rakyat paling sedikit sepanjang sejarah Piala Dunia.

Luar biasanya, dari hanya 335 ribu orang rakyat, hanya 20 ribu orang yang berprofesi sebagai pesepak bola, itu pun sudah digabung antara pria dan wanita, membuatnya menjadi salah satu negara dengan atlet paling sedikit di dunia ini.

Namun Islandia juga memiliki satu dari 500 warga yang pantas menjadi pelatih UEFA, dibandingkan dengan Inggris yang 1 banding 10 ribu, dan negara ini merupakan salah satu yang terbaik dalam standar pelatihan dan pengembangan bakat muda dalam beberapa tahun terakhir.

Dan setelah bertahun-tahun performa di level medioker di babak kualifikasi, investasi itu pun mulai terbayarkan di level timnas senior dan bisa dilihat hasilnya saat ini.

Sebelum ke Piala Dunia tahun depan, Islandia pertama kali tampil di turnamen internasional pada Piala Eropa tahun 2016 lalu dan secara mengejutkan sukses mengalahkan Inggris dengan skor 2-1 di babak perdelapan final.

Islandia bahkan hampir lolos ke Piala Dunia di Brasil tiga tahun lalu setelah menjadi runner-up di bawah Swiss sebelum kalah 2-0 secara agregat dari Kroasia di babak play-off.